PR MAJALENGKA – Lima tahun lalu, pola iklim El Nino memperpanjang musim kemarau di Sumatra setelah tertundanya hujan di bulan Oktober.
Akibatnya, terjadi bencana lingkungan yang berdampak pada kesehatan masyarakat.
Reuters, salah satu media luar negeri baru-baru ini menyoroti perihal kebakaran hutan dan lahan gambut di Indonesia
Baca Juga: 6 Langkah Kebijakan di Sektor Ketenagakerjaan Dikeluarkan, Salah Satunya tentang THR
Sebab, sekitar 2,6 juta hektar hangus terbakar hingga menyebabkan setengah juta orang jatuh sakit.
Petani skala kecil di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, telah melakukan pembakaran selama beberapa dekade.
Menurut Teguh Surya selaku kepala Yayasan Madani Berkelanjutan di Jakarta, pembakaran itu untuk menyiapkan lahan untuk menanam singkong, nanas dan rambutan.
Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari pemberitaan Reuters pada 25 November 2020, penelitian menunjukkan, api secara tradisional digunakan dalam penanaman lahan karena kecepatannya.
Baca Juga: Siapkan Naskah Khutbah Jumat, Dirgen Bimas Islam: Kemenag Akan Libatkan Ulama dan Ahli Akademisi