Bamsoet juga mengingatkan masyarakat agar tidak menghubungkan pakaian khas agama yang digunakan saat penyerangan Mabes Polri dengan agama tertentu.
“Walaupun penyerangan di Mabes Polri dilakukan oleh orang yang menggunakan khas muslim seutuhnya, “kata Bamsoet.
Baca Juga: 5 Tanda Kamu Harus Segera Berhenti Minum Kopi, Punya Risiko Kecemasan Salah Satunya
Menurutnya, siapapun dengan motif apapun bisa saja berada dibaliknya penyerangan tersebut dan tidak perlu ada stigma terkait dengan teroris berasal dan membawa salah satu agama.
“Siapapun dengan motif apapun bisa berada dibaliknya. Muslim Indonesia adalah muslim yang Rahmatan Lil Alamin, dengan mengedepankan nilai tasamuh (toleran), tawazun (seimbang/harmoni), tawassuth (moderat), dan ta’adul (keadilan). Sikap si penyerang tersebut sangat jauh dari itu semua, “lanjutnya.
Ia juga mengatakan bahwa tindakan terorisme bukan hanya menjadi kejahatan terhadap kemanusiaan, tetapi juga kejahatan terhadap persatuan dan kedaulatan kebangsaan.
Baca Juga: 5 Manfaat Konsumsi Kaldu Tulang, Pencernaan Lebih Baik Salah Satunya
“Walaupun dalam beberapa hari ini sudah dua peristiwa yang mencengangkan, bom bunuh diri di gereja katedral Makassar dan penyerangan di Mabes Polri, masyarakat harus tetap tenang dan waspada, “ ungkapnya.
“Bangsa Indonesia sudah membuktikan selama ini bisa hidup rukun dan damai antar pemeluk agama, yang kita lawan bukanlah sesama pemeluk agama, melainkan teroris sebagai orang yang tidak memiliki agama, yang tidak pantas hidup di bumi Indonesia, “ katanya melanjutkan.***