Network
BERITA MAJALENGKA – Israel kembali menyerbu Masjid Ibrahimi di Kota Hebron serta melarang dikumandangkannya azan dan ibadah sholat Magrib di masjid tersebut pada Jumat, 17 Mei 2024.
Masjid Ibrahimi merupakan tempat suci bagi umat Muslim dan Yahudi yang telah menjadi sumber konflik berkelanjutan sejak pembantaian terhadap 29 jemaah Palestina pada tahun 1994 oleh pemukim ekstremis Yahudi, Baruch Goldstein.
Sejak saat itu, otoritas Israel telah memisahkan kompleks masjid antara jemaah Muslim dan Yahudi.
Pada Juli 2017, Masjid Ibrahimi dan Kota Tua Hebron diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, yang menegaskan status pentingnya secara historis dan religius.
Baca Juga: Lagu Kemenangan Owan DA 6 ‘Sembuhkan Luka’ Resmi Dirilis, Berikut Liriknya
Meski demikian, pemukim Yahudi terus berusaha untuk memperluas keberadaan mereka di kota itu serta meningkatkan ketegangan dengan komunitas Palestina yang mayoritas Muslim.
Larangan dari Israel untuk azan dan melaksanakan sholat magrib sekarang ini, memicu reaksi keras dari warga Palestina dan pihak otoritas setempat.
Baca Juga: Anneth Delliecia Ungkapkan Bentuk Kekecewaan Lewat Lagu ‘Pandai Bicara’, Berikut Liriknya
Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, Direktur Departemen Wakaf di Hebron, Ghassan al-Rajabi, mengungkapkan kepada Anadolu bahwa tentara Israel memaksa pegawai Departemen Wakaf untuk keluar dari masjid dan melarang mereka melaksanakan sholat Magrib.
