Kesiapan Masyarakat untuk Divaksin Covid-19 Ikut Dukung Program Kesehatan Pulih Ekonomi Bangkit

- 2 Desember 2020, 08:34 WIB
Ilustrasi vaksin: Pemerintah Indonesia dan para ahli serta peneliti telah berupaya mengembangkan vaksin merah putih produksi sendiri.
Ilustrasi vaksin: Pemerintah Indonesia dan para ahli serta peneliti telah berupaya mengembangkan vaksin merah putih produksi sendiri. /Pixabay.com/kfuhlert

PR MAJALENGKA - Sudah hampir setahun seluruh dunia digegerkan dengan adanya virus corona yang bermula dari Tiongkok.

Pada awal Maret 2020 ditemukan kasus pertama di Indonesia.

Sejak saat itu berbagai aspek kehidupan terdampak adanya pandemi Covid-19.

Baca Juga: Dokter Pribadi Bantah Bertanggung Jawab Atas Kematian Diego Maradona

Meski banyak yang terdampak, Pemerintah Indonesia cukup sigap menghadapi pandemi ini.

Mencegah penyebaran virus hingga penanganan pasien dilakukan serius oleh pemerintah demi melindungi seluruh masyarakat Indonesia.

Namun, ekonomi masyarakat banyak yang terdampak karena anjuran untuk tetap di rumah saja.

Baca Juga: Rizieq Shihab dan Menantu Tak Penuhi Panggilan Kemarin, Kepolisian Melayangkan Pemanggilan Kedua

Jika harus bekerja di luar rumah selalu diingatkan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Hal ini demi roda perekonomian yang tetap berputar.

Pemerintah melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) terus mengajukan inovasi untuk pemulihan ekonomi dan pencegahan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Hukuman Fisik pada Anak Terbukti Bisa Timbulkan Dampak Buruk, Salah Satunya Bentuk Sikap Agresif

Tak ada aspek yang bisa dikorbankan, baik dari segi kesehatan dan ekonomi masyarakat.

Apalagi KPC-PEN membuat slogan baru "Kesehatan Pulih Ekonomi Bangkit".

Tetap di rumah berarti melindungi diri, keluarga bahkan negara Indonesia.

Baca Juga: 4 Tips Merawat Kulit Sebelum dan Setelah Berolahraga, Salah Satunya Jangan Memakai Riasan

Namun tetap harus semangat untuk bisa lepas dari pandemi yang sudah merenggut ratusan ribu nyawa di tanah air.

Vaksin Covid-19 adalah salah satu tanda optomisme bisa bebas dari ancaman virus ini.

Selama ini pemerintah sudah melakukan upaya testing, tracing dan treatment demi menekan angka penularan Covid-19.

Baca Juga: Hukuman Fisik pada Anak Terbukti Bisa Timbulkan Dampak Buruk, Salah Satunya Bentuk Sikap Agresif

Bahkan biaya pasien yang dirawat di rumah sakit juga ditanggung pemeritah.

Padahal biaya yang dikeluarkan tidak sedikit, rata-rata satu pasien memerlukan dana perawatan Rp 184 juta.

Untuk menghemat biaya, masyarakat wajib melakukan protokol kesehatan 3M dan pemerintah aktif menjalankan 3T testing, tracing dan treatment.

Baca Juga: Angin Segar dari Menkeu, 681.000 Tenaga Kesehatan Telah Terima Insentif Rp5,55 Triliun

Hal tersebut seperti diungkapkan Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia pada acara Dialog Produktif bertema “Memaksimalkan Pengelolaan Kesehatan Lewat Vaksinasi” yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Kamis (26/11).

"Kita dapat menghemat kerugian negara yang lebih besar lagi, kita bisa menghemat sampai Rp500 Triliun, dan menggunakannya untuk membangun ekonomi Indonesia”, terang Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari covid19.go.id.

 

Prof. Hasbullah juga membenarkan hal ini, ia juga menambahkan mencegah lebih baik dari pada mengobati.

Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH (Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI) bersama Icha Atmadi, S.T. (Penyintas Covid-19) dalam dialog produktif bertema memaksimalkan pengelolaan kesehatan lewat vaksinasi di Jakarta, Kamis, 26 November 2020.
Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH (Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI) bersama Icha Atmadi, S.T. (Penyintas Covid-19) dalam dialog produktif bertema memaksimalkan pengelolaan kesehatan lewat vaksinasi di Jakarta, Kamis, 26 November 2020.

Apalagi jika nantinya ada vaksin dan tetap menjalankan protokol kesehatan 3M yang sudah jadi kebiasaan baru di masyarakat.

“Kalau nanti sudah ada vaksin, kita tambah dengan vaksin. Meskipun harga vaksin belum keluar nilainya, tapi misalnya harganya nanti katakanlah Rp200.000," dijelaskan Prof. Hasbullah dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari covid19.go.id.

"Investasi ini akan memberikan kita peluang lebih aman daripada berisiko besar terinfeksi dan memerlukan pengobatan," terangnya lebih lanjut.

Bila tak mau melaksanakan vaksinasi hidup menjadi tak tenang.

Baca Juga: 6 Gerakan Menghilangkan Lemak di Perut Gak Sampai 10 Menit Sehari

Apalagi resiko terinfeksi Covid-19 masih menghantui dan harus mengeluarkan biaya perawatan Rp200-300 juta.

Prof. Hasbullah memberikan perbandingan dengan kasus TBC.

"Vaksin terbukti mampu memberikan ketenangan, pada contohnya kasus penyakit TBC, karena hampir semua orang sudah divaksinasi BCG, kita bisa tenang menjalani kehidupan”, terang Prof. Hasbullah.

Baca Juga: Promo Triple Untung Hingga Akhir Desember, Berikut Jadwal Samsat Keliling Kabupaten Majalengka

Tak hanya aspek kesehatan yang membuat jadi tenang, tapi ada aspek ibadah juga jika melihat dari perspektif agama.

Menjaga diri dan orang lain agar tak tertular Covid-19 agar tetap bisa beribadah dengan tenang.

Ia juga meningatkan agar menerima informasi dari sumber terpercaya seperti penjelasan dari pemerintah misal KPC-PEN dan Kominfo.

Baca Juga: 11 Jenis Makanan Kaya Zat Besi yang Cocok di Konsumsi Ibu Hamil, Agar Tak Anemia

Mencegah diri tertular Covid-19 sangat besar manfaatnya bagi diri sendiri dan orang lain.

Sayangnya manfaat ini baru bisa terasa jika sudah kehilangan nikmat sehat.

"Sama seperti perumpamaan, kita baru menyadari mahalnya mata kita saat kita sudah tidak bisa melihat lagi," ujar Prof. Hasbullah memberi perbandingan.

Baca Juga: Wagub Jabar Sebut Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Dapat Berjalan dengan Rakyat Disiplin

"Jadi jangan kita tunggu sampai kita kehilangan penglihatan. Mencegah jauh lebih baik dan itulah amal ibadah kita”, tandas Prof. Hasbullah.

Tak hanya Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit juga bisa didapat setelah melakukan vaksin Covid-19 nantinya.

Siap divaksin saat vaksin siap, harus ditanamkan sejak sekarang.

Baca Juga: Inggris Larang Perangkat Huawei di Jaringan 5G Mulai September 2021

Jika sudah melakukan vaksin, beraktivitas di luar rumah untuk bekerja dan menggerakkan roda ekonomi jadi lebih tenang.

Apalagi Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal Hastiadi, optimis dengan proyeksi perekonomian pada 2021.

Menurutnya saat ini ekonomi Indonesia sudah ada di jalur yang tepat dalam menangani dampak pandemi Covid-19.

Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional

"Optimisme itu semakin kuat jika melihat perekonomian kita saat ini sudah beradaptasi dengan kondisi pandemi," kata Fithra dalam keterangan tertulis, Jumat 20 November 2020.

"Perekonomian kita sudah lumayan solid dan adaptif terhadap Covid-19," tambahnya seperti dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Antara.

Optimisme ini juga didukung dengan upaya pemerintah yang terus meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan kerja baru.

Baca Juga: MAMA 2020 Umumkan Lineup Presenter yang Bertabur Bintang

Lewat UU Cipta Kerja juga dinilai memudahkan dan menyederhanakan birokrasi dan regulasi perizinan usaha.

 

Kebijakan pemerintah untuk merespons resesi akibat wabah ini jadi faktor yang sangat penting.

“Ini adalah homogenous shock, tekanannya homogen. Semua negara terkena tekanan yang sama," jelas Juru Bicara Kementerian Perdagangan tersebut.

Baca Juga: Luar Biasa, PS5 Terjual 43.000 Unit pada Minggu Pertama Rilis di Spanyol

"Tapi yang bisa membedakan adalah heterogeneous domestic policy. Pemulihan resesi ini sangat ditentukan oleh apa yang kita lakukan di dalam negeri," lanjutnya.

"Kita berada di jalur yang benar,” tambahnya lagi dengan penuh optimisme dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Antara.

Baca Juga: Amazon Hadirkan macOS ke Cloud sebagai Pendorong Bagi Pengembangan Aplikasi Apple

Hal ini membuat beberapa pihak optimis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021.

Termasuk Fithra yang juga meyakini target presentase 4,5-5 persen akan tercapai di pertumbuhan ekonomi 2021.

Jadi kita sebagai masyarakat harus tetap semangat dan produktif berkarya serta bekerja selama pandemi.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik Secara Signifikan, Menko Luhut: Jangan Ada Kerumunan Lagi dengan Alasan Apapun

Siap divaksin saat vaksin siap.

Karena dengan divaksin kita melindungi diri dan melindungi negeri.

Ini semua adalah usaha kita untuk mewujudkan KESEHATAN PULIH EKONOMI BANGKIT***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: covid19.go.id ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x