Pemerintah Bali Keluarkan Tata Cara Upacara Perayaan Nyepi 2021 di Masa Pandemi

2 Maret 2021, 13:25 WIB
Tata cara pelaksanaan upacara menjelang Hari Raya Nyepi.* /BASRI MARZUKI/ANTARAFOTO

PR MAJALENGKA – Sebentar lagi umat Hindu akan menyambut perayaan Hari Raya Nyepi tahun 2021.

Serangkaian persiapan tentu sudah disiapkan oleh umat Hindu untuk menyambut Hari Raya Nyepi.

Perayaan Hari Raya Nyepi umat Hindu identik dengan tradisi arak-arakan Ogoh-ogoh.

Baca Juga: Bunuh Putrinya yang Berusia 22 Tahun, Sepasang Suami Istri di Malaysia Dijatuhi Hukuman Gantung

Arak-arakan Ogoh-ogoh ini merupakan tradisi yang dilakukan oleh umat Hindu sehari sebelum menyambut perayaan Hari Raya Nyepi.

Namun, arak-arakan Ogoh-ogoh ini akan kembali ditiadakan dalam perayaan Hari Raya Nyepi umat Hindu tahun ini.

Mengingat, pandemi Corona masih menghantui Indonesia termasuk Bali.

Baca Juga: Pemerintah Buka 1,3 Juta Formasi CPNS 2021, Berikut Rincian Lengkapnya

Sebagaimana yang diberitakan Denpasarupdate.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel “Hindari Risiko Covid-19, Nyepi Tahun Ini Kembali tanpa Pengarakan Ogoh-ogoh” pemerintah Bali telah resmi mengeluarkan Surat Edaran tentang pengarakan Ogoh-ogoh.

Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali dan Majelis Desa Adat menerbitkan Surat Edaran Bersama tentang Pelaksanaan Rangkaian Hari Raya Suci Nyepi Tahun Caka 1943 (2021) yang salah satu isinya meniadakan/melarang pengarakan Ogoh-ogoh.

"Pengarakan ogoh-ogoh bukan merupakan rangkaian wajib Hari Suci Nyepi, karena itu pengarakan Ogoh-ogoh pada Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1943 ditiadakan," beber Ketua PHDI Bali Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana dalam surat edarannya yang beredar Rabu, 20 Januari 2021.

Baca Juga: Kreatif, Sampah Kaleng Bekasi Ini Diubah Menjadi Miniatur Motor

Dalam Surat Edaran Bersama bernomor 009/PHDI-Bali/I/2021 dan bernomor 002/MDA-Prov Bali/I/2021 tertanggal 19 Januari 2021 itu ditandatangani Ketua PHDI Bali I Gusti Ngurah Sudiana, Bandesa Agung Majelis Desa Adat Bali Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet dan Gubernur Bali Wayan Koster.

Hari Raya Nyepi tahun 2021, tepatnya jatuh pada 14 Maret 2021 mendatang.

Dengan adanya pembatasan kegiatan dimaksud juga telah memperhitungkan berbagai peraturan yang sudah ada pada masa pandemi Corona.

Baca Juga: Raih Dua Penghargaan, Nomadland Menjadi Film Terbaik Golden Globe Awards 2021

Dasar hukum SE bersama itu diantaranya Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 01 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan untuk Pengendalian Penyebaran Covud-19, Peraturan Gubernur Bali Nomor 46 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 dalam Tatanan Kehidupan Era Baru.

Termasuk juga Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 3355 Tahun 2020 tentang Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru dan regulasi lainnya.

Dalam Surat Edaran juga disampaikan dalam rangkaian Upacara Malasti, Tawur, Pangerupukan yang merupakan rangkaian Hari Raya Nyepi agar dilaksanakan dengan memperhatikan sejumlah ketentuan.

Baca Juga: Ini Besaran Kuota Internet yang Akan Diterima oleh Siswa dari Kemendikbud pada Tahun 2021

Pertama, membatasi jumlah peserta yang ikut dalam prosesi paling banyak 50 orang.

Kedua, para Pamangku (pemuka agama) agar menggunakan panyiratan yang sudah bersih untuk nyiratang (memercikkan) tirta kepada krama (umat), dan memberikan bija dengan peralatan yang bersih.

Ketiga, dilarang memakai/membunyikan petasan/mercon dan sejenisnya. Keempat, bagi umat yang sakit atau merasa kurang sehat, agar tidak mengikuti rangkaian upacara.

Baca Juga: Ramai Perselingkuhan Ayus dan Nissa Sabyan, Pihak Annisa Mantan Anggota Sabyan Beri Klarifikasi

Kelima, guna menghindari berbagai potensi penyebaran Corona, semua panitia dan peserta agar mengikuti protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian Covid-19 dalam Tatanan Kehidupan Era Baru.

"Bagi umat lain di Bali agar bersama-sama mendukung dan menyukseskan pelaksanaan Hari Suci Nyepi dengan tetap menjaga dan merawat kerukunan antarumat beragama," imbaunya. *** (I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya/Denpasar Update)

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Denpasar Update

Tags

Terkini

Terpopuler