Zulum mendesak pemerintah federal untuk merekrut lebih banyak tentara, anggota Satuan Tugas Gabungan Sipil, dan pejuang pertahanan sipil untuk melindungi petani di wilayah tersebut.
Dia menggambarkan orang-orang yang menghadapi pilihan putus asa.
Baca Juga: Ledakan Bom Tewaskan 30 Orang yang Semuanya Anggota Pasukan Keamanan di Afghanistan
“Di satu sisi, mereka tinggal di rumah, kemungkinan dibunuh karena kelaparan, dan di sisi lain mereka pergi ke lahan pertanian serta berisiko terbunuh oleh pemberontak,” tuturnya.
Bulama Bukarti, Analis Tony Blair Institute for Global Change, berpendapat bahwa kegagalan mengendalikan Boko Haram telah menghancurkan kehidupan dan perekonomian.
"Pasukan keamanan jelas kalah dalam perang ini," sambungnya.
Baca Juga: Akan Diadili, 19 Tentara Australia Diduga Membunuh 39 Tahanan dan Warga Sipil Afghanistan
Dia menggambarkan, tahun 2019 sebagai tahun paling mematikan bagi pasukan keamanan Nigeria, sejak kampanye bersenjata Boko Haram dimulai pada 2009. ***