Akan Diadili, 19 Tentara Australia Diduga Membunuh 39 Tahanan dan Warga Sipil Afghanistan

- 29 November 2020, 16:25 WIB
Ungkap pembantaian tentaranya, Perdana menteri australia meminta maaf
Ungkap pembantaian tentaranya, Perdana menteri australia meminta maaf / Pixabay/jorono

PR MAJALENGKA - Penyelidikan yang telah dilakukan selama bertahun-tahun telah menemukan titik terang.

Minggu lalu, sebuah laporan independen mempublikasikan bahwa pasukan khusus elit Australia telah membunuh 39 tahanan dan warga sipil yang tidak bersenjata.

Dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari Reuters, dalam laporan tersebut ada 19 tentara yang melakukan pembunuhan pada warga sipil dan tahanan Afghanistan.

Baca Juga: Gedung Putih Pertimbangkan untuk Membatalkan Larangan Masuk bagi Warga Non Amerika Serikat

Namun, tak ada satu pun tentara tersebut yang disebutkan identitasnya dalam laporan yang ditulis oleh hakim negara bagian yang ditunjuk oleh inspektur jenderal pertahanan.

Dikabarkan, ke-19 tentara dan mantan tentara kemungkinan akan mendapatkan tuntutan.

Letnan Jenderal Rick Burr, kepala tentara Australia, telah memberi tahu bahwa 13 tentara pasukan khusus diberi pemberi tahuan tindakan administratif yang akan menghentikan layanan mereka karena adanya dugaan pembunuhan di luar hukum di Afghanistan.

Baca Juga: Menjelang Akhir Tahun, Begini Tips Agar Tetap Aman Saat Liburan, Salah Satunya Pilih Hari yang Sepi

Meski tidak menyebutkan identitasnya tetapi 13 orang itu bukan bagian dari 19 tentara yang melakukan pembunuhan.

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Reuters Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x