Mobil Plug-in Hybrid Disebut Hasilkan Karbon Dioksida Lebih Banyak Daripada di Iklannya

- 26 November 2020, 09:53 WIB
Ilustrasi mobil plug-in hybrid.*
Ilustrasi mobil plug-in hybrid.* /pexels/Ranthapon Nantrapreecha

Baca Juga: Syarat dan Harga Membuat SIM Motor dan Mobil 2020 Lengkap, Awas, Jangan Sampai Tertipu Calo Nakal!

Plug-in Hybrid sering disebut sebagai ‘terobosan teknologi’ yang dirancang untuk membuat konsumen nyaman dengan teknologi mobil listrik (EV).

Plug-in Hybrid dibuat untuk menghilangkan kegelisahan tentang jarak mengemudi mobil full listrik yang menjadi hambatan.

Mobil Plug-in Hybrid juga membantu pembuat mobil meningkatkan pengembalian investasi mereka dalam teknologi mesin pembakaran.

Baca Juga: Makin Mudah! Pembuatan SIM Sekarang Bisa Dilakukan dari Rumah dan Langsung Diantar ke Alamatmu

Dalam tiga kuartal pertama tahun 2020, penjualan Plug-in Hybrid menyumbang hampir setengah dari semua mobil listrik atau sebagian listrik di Uni Eropa.

Hal ini karena semakin banyak konsumen yang memanfaatkan subsidi pemerintah atau keringanan pajak untuk membeli mobil Plug-in Hybrid.

Tetapi, kelompok iklim seperti T&E telah mengkritik Plug-in Hybrid, karena tidak seperti model listrik sepenuhnya.

Baca Juga: Bangga, Helm Custom Buatan Indonesia Berhasil Tembus Pasar Internsional

Mobil ini mengeluarkan karbon dioksida saat mengandalkan mesin bahan bakar fosil, bukan baterai. ***

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x