Mobil Plug-in Hybrid Disebut Hasilkan Karbon Dioksida Lebih Banyak Daripada di Iklannya

- 26 November 2020, 09:53 WIB
Ilustrasi mobil plug-in hybrid.*
Ilustrasi mobil plug-in hybrid.* /pexels/Ranthapon Nantrapreecha

Juru bicara Volvo mengirim email untuk menanggapi permintaan komentar, yang mengatakan semua mobil Volvo bersertifikat dan sepenuhnya mematuhi undang-undang emisi yang ada.

Juru bicara Mitsubishi, Amanda Gibson mengatakan, tes independen dapat menghasilkan angka yang tidak dapat diandalkan atau tergantung pada kondisi.

Baca Juga: BMW Luncurkan Mobil SUV Listrik untuk Melawan Tesla, 2022 Siap Mengaspal

“Kami secara alami menentang setiap temuan, ketika kami tidak memiliki pengawasan terhadap pengujian atau metodologi,” ucapnya.

BMW belum menjawab atas tudingan ini.

Pengumuman T&E datang hanya beberapa hari setelah aturan Uni Eropa yang dirilis dengan menetapkan batas emisi ketat bagi pembuat mobil untuk digolongkan sebagai investasi berkelanjutan.

Baca Juga: Kemenperin Serius Kembangkan Mobil Listrik di Indonesia

Di bawah aturan itu, mobil Plug-in Hybrid akan kehilangan label ‘hijau’ mulai tahun 2026 dan seterusnya.

Plug-in Hybrid adalah peralihan antara mesin pembakaran konvensional dan mobil listrik.

Mobil ini menggabungkan mesin yang lebih kecil dengan motor listrik dan baterai.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x