Jelang Ramadan, Kemendag Jamin Ketersediaan Dan Stabilitas Harga Barang Kebutuhan Pokok

- 6 Maret 2021, 05:30 WIB
Sekjend Kemendag Suhanto Tengah berkomunikasi bersama Pedagang Bahan Pokok
Sekjend Kemendag Suhanto Tengah berkomunikasi bersama Pedagang Bahan Pokok /dik.foto/Humas Kendag/

“Angka-angka ini seyogyanya menjadi patokan dalam mengambil langkah-langkah antisipatif menjelang Ramadan dan Lebaran 2021,” jelas Oke.

Meskipun daya beli masyarakat belum pulih, perlu dilakukan sejumlah langkah antisipatif untuk memastikan ketersediaan stok dan kestabilan harga bapok.

Baca Juga: Gara-gara Arafah Rianti, Rhoma Irama Beberkan Mengapa Gitarnya Tanpa Kepala

“Ada beberapa hal yang perlu diantisipasi, yaitu potensi kenaikan permintaan bapok rata-rata sekitar 30 persen, kenaikan harga yang dapat memicu inflasi, penimbunan, dan spekulasi, serta faktor cuaca,” ujar Oke Nurwan.

“Inilah yang perlu dipastikan tidak akan mengganggu ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga bapok di Ramadan dan Lebaran,” ujar Oke menambahkan.

Wakil Direktur Utama Bulog Gatot Trihargo menjelaskan bahwa Bulog memiliki Tiga Pilar Ketahanan Pangan. Pilar pertama adalah Pilar Ketersediaan, yaitu melaksanakan kebijakan pembelian pangan dengan ketentuan harga pokok pembelian dan harga acuan pembelian.

Baca Juga: Ungkap Dugaan Suap di Ditjen Pajak, Wakil Ketua DPR: Saya Mendukung KPK

Kedua adalah Pilar Keterjangkauan, yang meliputi pemerataan stok nasional, operasi pasar, penjualan melalui jaringan internal dan eksternal. Dan pilar terakhir adalah pilar Stabilisasi, yaitu menjaga stabilitas harga di tingkat petani dan konsumen.

Dalam rangka meningkatkan ketersediaan pangan, kepala badan ketahanan pangan kementerian pertanian (kementan) Agung Hendriadi menyampaikan bahwa saat ini kementerian pertanian menjalankan program peningkatan ketersediaan pangan di era normal baru.

Program itu terdiri atas lima kegiatan, yaitu peningkatan kapasitas produk, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, pengembangan pertanian modern, dan gerakan tiga kali ekspor.

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Kemendag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x