Presiden Jokowi Kurangi Jumlah Libur Akhir Tahun, Berujung Munculnya Pro Kontra

- 26 November 2020, 07:15 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /instagram.com/@jokowi

Sependapat dengan Ganjar, Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan pun setuju dengan adanya pengurangan hari libur.

Adanya pengurangan jumlah hari libur dapat mengurangi kerumunan apalagi Kabupaten Bogor yang sering dijadikan tempat andalan untuk berwisata seperti dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari bocimiupdate.pikiran-rakyat.com.

Baca Juga: Faktor Resiko Kanker Serviks, Salah Satunya Menggunakan Pil KB

Bukan hanya mengurangi kerumunan, Iwan pun berpendapat bahwa pemerintah akan lebih mudah mengawasi terhadap pelaksanaan protokol kesehatan.

“Anggaran pengamanan juga bisa dipangkas dan digunakan untuk penanganan COVID-19 daripada pencegahan,” ujar Iwan.

Namun dilain pihak justru tidak setuju dengan arahan yang diberikan Presiden Jokowi karena berpengaruh terhadap tingkat konsumsi masyarakat.

Baca Juga: 7 Hal yang Perlu di Ketahui Anak Perempuan Sebelum Mereka Menjadi Dewasa, Soal Cinta dan Sahabat

Dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari Antaranews, pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics andFinance (Indef) Bima Yudistira bahwa puncak konsumsi rumah tangga tertinggi kedua setelah Idul Fitri adalah Natal dan Tahun baru.

Jika hari libur dikurangi maka akan berdampak pada sektor pariwisata karena pihak hotel dan restoran biasanya telah menyiapkan stok kamar dan tenaga kerja yang lebih banyak.

Bima Yudistira mendorong pemerintah untuk percaya diri dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: ANTARA Bocimi Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah