Baca Juga: Penuhi Panggilan Polisi, Rizky Billar Jawab 24 Pertanyaan Terkait Kerumunan di Restoran Miliknya
Kekerasan tersebut menyebabkan kematian pertama seorang demonstran perempuan ketika bentrok dengan polisi.
Seorang gadis muda berumur 20 tahun bernama Mya Thwate Thwate Khaing, tertembak di kepala pada 19 Februari 2021 dan berjuang keras untuk bertahan hidup dengan menggunakan alat medis.
Gadis itu kemudian meninggal setelah sepuluh hari kemudian.
Baca Juga: Dideklarasikan Jadi Calon Presiden 2024, Airlangga Hartarto Didukung Kosgoro 1957
Kematiannya justru semakin membakar semangat para demonstran untuk menolak kudeta militer.
Dikutip dari sumber yang sama, ibu muda Khine Mar Nwe, sudah selama satu bulan ini tidak pulang ke rumahnya untuk pergi mengikuti demonstrasi di Yangon Myanmar.
Wanita berusia 26 tahun itu selalu terlihat di jalan melakukan protes menolak kudeta yang dilakukan pihak militer di Myanmar.
Baca Juga: Prediksi Liga Italia Atalanta vs Spezia: Ambisi La Dea Tembus 4 Besar
Pemimpin serikat pabrik garmen ini juga mengajak teman-teman kerjanya untuk ikut bersama melakukan demonstrasi.