Wanita di Myanmar Bersumpah untuk Berjuang Tanpa Henti Melawan Kudeta Meskipun Kematian Menjadi Risikonya

- 11 Maret 2021, 19:05 WIB
Kyal Shin mahasiswi demonstran Myanmar.*
Kyal Shin mahasiswi demonstran Myanmar.* /

Baca Juga: Penuhi Panggilan Polisi, Rizky Billar Jawab 24 Pertanyaan Terkait Kerumunan di Restoran Miliknya

Kekerasan tersebut menyebabkan kematian pertama seorang demonstran perempuan ketika bentrok dengan polisi.

Seorang gadis muda berumur 20 tahun bernama Mya Thwate Thwate Khaing, tertembak di kepala pada 19 Februari 2021 dan berjuang keras untuk bertahan hidup dengan menggunakan alat medis.

Gadis itu kemudian meninggal setelah sepuluh hari kemudian.

Baca Juga: Dideklarasikan Jadi Calon Presiden 2024, Airlangga Hartarto Didukung Kosgoro 1957

Kematiannya justru semakin membakar semangat para demonstran untuk menolak kudeta militer.

Dikutip dari sumber yang sama, ibu muda Khine Mar Nwe, sudah selama satu bulan ini tidak pulang ke rumahnya untuk pergi mengikuti demonstrasi di Yangon Myanmar.

Wanita berusia 26 tahun itu selalu terlihat di jalan melakukan protes menolak kudeta yang dilakukan pihak militer di Myanmar.

Baca Juga: Prediksi Liga Italia Atalanta vs Spezia: Ambisi La Dea Tembus 4 Besar

Pemimpin serikat pabrik garmen ini juga mengajak teman-teman kerjanya untuk ikut bersama melakukan demonstrasi.

Halaman:

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah