PR MAJALENGKA - Sejak junta militer kudeta di Myanmar dan megambil alih kepemimpinan pemerintahan sah, protes selalu terjadi di seluruh negeri dan fatalnya selalu berakhir dengan kekerasan.
The Wallstreet Journal melaporkan update terbaru bahwa setidaknya 38 orang tewas pada 4 Maret 2021 dengan perkiraan korban sesungguhnya jumlahnya lebih banyak.
Sayangnya kekerasan yang dilakukan militer Myanmar tampaknya dalam waktu dekat ini tidak akan berhenti karena junta militer tetap akan menentang tekanan dari pihak internasional.
Baca Juga: Catat Tanggalnya! Ini Jadwal Tayang The Falcon and the Winter Soldier
Selain itu tentara dan polisi Myanmar yang bersenjata berkomitmen secara penuh untuk kudeta dengan ancaman kekerasan yang serius hingga berujung ke kematian para pengunjuk rasa.
Dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari World of Buzz, bahkan seorang tentara Myanmar yang sedang memegang senjata laras panjang mengancam pengunjuk rasa menggunakan TikTok.
Kelompok hak digital lokal bernama Myanmar ICT for Development (MIDO) mengatakan telah menemukan lebih dari 800 video pro-militer di TikTok yang mengancam publik jika melawan junta militer.
Baca Juga: Sedang Tayang! Ini Link Streaming Drama Korea Vincenzo: Pertempuran Vincenzo dan Babel Grup
Menurut keterangan direktur eksekutif MIDO, Htaike Htaike Aung, video yang mereka temukan hanyalah puncak gunung es atau sebagian video.