PR MAJALENGKA- Keadaan di Myanmar semakin hari kini semakin memprihatinkan pasca terjadinya kudeta militer.
Pihak militer Myanmar diketahui mengambil alih pemerintahan dengan menahan orang-orang berkepentingan di pemerintah.
Mulai dari presiden Myanmar sampai dengan Aung San Suu Kyi semenjak awal Februari.
Baca Juga: Dari Susu Coklat Hingga Dada Ayam, Inilah 5 Makanan yang Cocok Dikonsumsi Sehabis Berlari
Tindakan militer Myanmar ini didasari dengan kecurigaan adanya kecurangan dalam pemilihan umum yang dilakukan pada akhir tahun 2020.
Diberitakan PikiranRakyat-Majalengka.com sebelumnya bahwa Aung San Suu Kyi dalam pemilihan tersebut berhasil menang dengan mutlak mengalahkan wakil dari pihak militer.
Pengajuan keberatan tersebut juga pernah ditanggapi pemerintah, namun proses penyelidikan menghasilkan tidak terbukti adanya pelanggaran kecurangan.
Baca Juga: Ini Ritual yang Harus Dijalankan Umat Hindu pada Upacara Tawur Agung Kesanga Sebelum Hari Raya Nyepi
Tindakan pengambilalihan kekuasaan oleh pihak militer ini justru memicu kemarahan masyarakat Myanmar.