WOW! Korea Utara Mencuri 'Teknologi' Vaksin Covid-19 dari Pfizer

22 Februari 2021, 14:13 WIB
Vaksinasi tahap dua cukup bawa KTP dan datang langsung ke tempat fasilitas kesehatan. /Pixabay @Alexandra_koch

 

PR MAJALENGKA - Negara komunis Korea Utara baru-baru ini mencuri teknologi vaksin Covid-19 dari Pfizer.

Diketahui Korea Utara melakukan peretasan ke dalam server produsen obat Amerika tersebut, menurut badan intelejen Korea Selatan.

Badan intelejen Korea Selatan menginformasikan kepada anggota parlemen terkait perkembangan kasus tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Mission: Impossilble Fallout, Misi Tom Cruise Hentikan Penyebab Perang Nuklir

Korea Selatan menyampaikan perkembangannya pada persidangan tertutup melalui komite intelijen majelis nasional di Seoul, menurut laporan kantor berita Yonhap pada Selasa dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com melalui laman independent.co.uk.

Menurut informasi yang didapatkan, aksi peretasan masih belum diketahui secara pasti kejadiannya.

Dan apakah Korea Utara berhasil mendapatkan informasi penting tentang cara memproduksi vaksin sampai saat ini masih belum terungkap.

Pihak dari Pfizer belum mau memberikan tanggapan terkait hal tersebut.

Baca Juga: KPK Tetapkan 7 Tersangka Kasus Suap Benih Lobster, ICW Berikan Saran Hukuman Tambahan untuk Koruptor

Badan intelijen Korea Selatan sebelumnya telah memberikan pernyataan bahwa pihaknya berhasil menggagalkan upaya Korea Utara untuk mengakses perusahaan yang berbasis di Seoul tersebut.

Pada Desember tahun lalu dilaporkan peretas dari Pyongyang berusaha untuk meretas sedikitnya sembilan organisasi kesehatan yang sedang mengerjakan vaksin di negara-negara termasuk Inggris dan Amerika Serikat.

Laporan tersebut mengatakan bahwa peretas dari Korea Utara mengumpulkan dana melalui sindikat kriminal dunia maya untuk membayar program senjata nuklir mereka.

Baca Juga: Spoiler dan Link Streaming Ikatan Cinta Malam Ini: Nasib Elsa Semakin Terancam!

Sebuah laporan rahasia dari Dewan Keamanan PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) mengatakan bahwa Korea Utara mengumpulkan dana lebih dari $316 juta (Rp.4,5 triliun) dalam bentuk cryptocurrency.

Dana tersebut dikumpulkan untuk mendukung program nuklir dan rudal balistik yang dilarang pada tahun 2019 dan November 2020.

Korea Utara dianggap sebagai dalang yang bertanggung jawab melumpuhkan server lembaga keuangan Korea Selatan tahun 2013 lalu.

Baca Juga: Australia Terbuka: Kalahkan Medvedev, Novak Djokovic Australia Terbuka ke-18 Sepanjang Karirnya

Pada tahun 2014 Korea Utara dituduh telah melakukan peretasan secara besar-besaran pada situs Sony Pictures.

Korea Utara juga disalahkan atas serangan virus ransomware WannaCry yang terkenal pada tahun 2017 lalu dan dikenal sebagai epidemi global.

Menurut sumber dari Google, Korea Utara melakukan peretasan yang didukung penuh oleh pemerintahannya.

Baca Juga: Bantah Kabar Nissa Sabyan dan Ayus Pesan Kamar dengan Connecting Door, Komar: Pasti Ada yang Menemani

Mereka menyamar sebagai blogger keamanan komputer dan menggunakan akun palsu di media sosial untuk melacak informasi dari peneliti di lapangan.

Korea Utara adalah salah satu negara didunia yang tidak melaporkan satu pun kasus positif Covid-19, meskipun hal ini ditanggapi skeptis oleh para ahli.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Independent

Tags

Terkini

Terpopuler