Pemberitaan Media Luar Negeri Soal Indonesia Rancang Kebijakan Program Biodiesel Tetap Berjalan

- 4 Desember 2020, 15:30 WIB
Ilustrasi, kebun kelapa sawit.
Ilustrasi, kebun kelapa sawit. /PIXABAY/Bishnu Sarangi/

Eddy memperkirakan tahun depan Indonesia akan mengkonsumsi biodiesel 9,59 juta kiloliter.

Program biofuel Indonesia bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan minyak sawit dalam negeri dan mengurangi impor minyak.

Baca Juga: Yeji ITZY Melakukan Live Broadcast Larut Malam, Penggemar: Kami Sangat Sibuk

Akan tetapi penurunan harga minyak mentah tahun ini telah membuatnya kurang ekonomis.

“Diperlukan penyesuaian kebijakan,” kata Eddy.

Paulus Tjakrawan dari Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia mengatakan dalam konferensi tersebut terkait hal ini.

Baca Juga: Pemerintah Fasilitasi Warga Israel Masuk Indonesia, Fadli Zon: Ini Bentuk Penghianatan

Ia membahas selisih harga antara komponen dalam biodiesel, fatty acid methyl ester (FAME) yang terbuat dari minyak sawit, dan solar naik menjadi US$400 per ton atau Rp5,6 juta dengan kurs Rp14.197 per ton pada tahun 2020, dari sekitar US$100 atau Rp1,4 juta di tahun lalu.

Indonesia perlu meningkatkan pungutan kelapa sawit, memberlakukan pajak cukai bahan bakar atau membuat perusahaan kelapa sawit berkontribusi pada subsidi guna menopang program.

Hal itu dikatakan Bustanul Ariffin, ekonom di Institute for Development of Economics and Finance.

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah