Vaksinasi Covid-19 Dinilai Mampu Selesaikan 2 Masalah Sekaligus, Airlangga Hartarto: Game Changernya

11 Desember 2020, 20:14 WIB
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.* /Instagram.com/@airlanggahartarto_official

PR MAJALENGKA - Vaksin Covid-19 yang diproduksi Sinovac, perusahaan asal Tiongkok telah tiba di Indonesia  pada Minggu, 6 Desember 2020.

Kedatangan vaksin Sinovac ini memberi harapan akan kehidupan yang lebih baik pasca pandemi Covid-19.

Adanya vaksin Covid-19 diharapkan mampu memperbaiki di semua sektor, baik sektor ekonomi, kesehatan maupun sektor lainnya.

Baca Juga: Satgas Penanganan Covid-19 Catat Tingkat Kepatuhan Prokes Saat Pilkada Serentak di Atas 89 Persen

Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Setkab.go.id, JP Morgan memperkirakan perekonomian Indonesia 2021 tumbuh sebesar 4 persen.

Pertumbuhan ekonomi ini didukung oleh konsumsi sebesar 2,2 persen, investasi 1,2 persen, dan net ekspor sebesar 0,7 persen.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan apresiasi atas optimisme perekonomian Indonesia 2021 yang dirilis oleh JP Morgan tersebut.

Baca Juga: Anggota Komisi II DPR RI Apresiasi Keberhasilan Gelaran Pilkada Serentak di Masa Pandemi Covid-19

JP Morgan juga memproyeksikan aliran dana asing akan kembali ke Indonesia.

Hal ini didorong oleh sentimen positif yaitu perkembangan vaksin sebagai key market drivers.

Selain itu, pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja sebagai reformasi kebijakan terbesar sejak 1998, yang bertujuan untuk mendorong Foreign Direct Investment (FDI) dan transformasi Indonesia menuju ke negara manufaktur di Asia dan hub technology.

Baca Juga: Kasus Positif Bertambah Lebih dari 6.000, Berikut Update Covid-19 di Indonesia per 11 Desember 2020

“Sumber dari persoalan adalah masalah kesehatan, dimana kepercayaan masyarakat untuk melakukan kegiatan (sosial dan ekonomi) menurun, sehingga game-changer-nya adalah vaksinasi,” terang Airlangga.

“Vaksinasi akan menyelesaikan dua persoalan sekaligus, kesehatan dan kepercayaan publik untuk kembali beraktivitas dan berkegiatan sosial,” sambungnya.

Setibanya 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 di Tanah Air memberikan harapan dan kepercayaan masyarakat.

Baca Juga: Cukai Rokok Resmi Naik, Anggota Komisi IV DPR RI: Pemerintah Harus Mementingan Kelangsungan UKM

“Dengan hadirnya vaksin 1,2 juta dosis di Indonesia (salah satu negara di ASEAN yang pertama mendapat vaksin), memberikan harapan dan kepercayaan masyarakat, karena pemerintah berhasil mendapatkan akses terhadap vaksin yang sudah dirintis sejak awal pandemi di Maret 2020 yang lalu,” kata Airlangga.

Di sisi yang lain, pelaksanaan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja merupakan reformasi struktural yang sudah lama ditunggu dan diyakini sebagai akselerator pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Salah satu tujuan utama UU Cipta Kerja adalah untuk mendorong penciptaan lapangan kerja melalui pemberian kemudahan berusaha dan investasi.

Baca Juga: Polda Jabar Telah Melayangkan Pemanggilan Kedua Kepada MRS

“Penciptaan lapangan kerja sangat mendesak untuk dilakukan, karena 70 juta dari 130 juta angkatan kerja di Indonesia masih bekerja di sektor informal,” ungkap Menko.

“Apalagi Indonesia memiliki potensi bonus demografi dalam 10-15 tahun ke depan, sehingga peningkatan investasi sangat penting untuk penciptaan lapangan kerja,” tambahnya.

Pelaku pasar meyakini implementasi UU Cipta Kerja akan memberikan banyak kemudahan berusaha dan kepastian pengelolaan investasi hingga tingkat pemerintah daerah.

Baca Juga: Infografis Delirium Sebagai Gejala Baru Covid-19 Ramai Dibicarakan, Juru Bicara Satgas: Bukan Kami

Diketahui, saat ini penyusunan peraturan pelaksanaan dari UU ini terus dilakukan dengan membuka partisipasi masyarakat dan stakeholders dan seluas-luasnya.

Dukungan koordinasi yang kuat antara parlemen dan pemerintah, juga menjadi kunci dalam keberhasilan pelaksanaan Undang-Undang Cipta Kerja.

J.P. Morgan memproyeksikan pasar bursa Indonesia akan terus tumbuh positif didorong oleh kegiatan ekonomi yang mulai pulih kembali, dengan dukungan stimulus pemerintah dan implementasi Undang-Undang Cipta Kerja.

Baca Juga: Perhatikan! BLT Modal Usaha hanya Diterima 6 Jenis Usaha, Cek Namamu di Link Resmi Ini

Hingga kini, ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren pemulihan setelah sempat terkontraksi sebesar -5,32 persen (YoY) pada triwulan kedua 2020, dan membaik pada triwulan ketiga menjadi -3,49 persen (YoY), atau tumbuh sebesar 5,5 persen (QtoQ).

Beberapa sektor yang diprediksi akan menjadi kunci pemulihan ekonomi adalah sektor keuangan, infrastruktur/industri, dan korporasi berbasis ekonomi digital sebagai katalisator jangka menengah.

Indonesia diproyeksikan akan mengalami booming ekonomi digital dan korporasi berbasis teknologi masa depan.

Baca Juga: Pengamat Ungkap UU Cipta Kerja Dukung Kewirausahaan, Jokowi: UU Cipta Kerja Berdampak Signifikan

Ekonomi internet Indonesia saat ini mempunyai kapasitas 50 miliar dolar AS yang terdiri dari 5 persen dari PDB dan lebih dari 10 persen kapitalisasi pasar saham, yang memiliki salah satu pertumbuhan tercepat di dunia.

Indonesia saat ini merupakan rumah dari 5 unicorn, yakni Gojek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, OVO.

Lima unicorn tersebut diyakini akan menjadi katalisator investasi sebagai the new economy.

Baca Juga: Merger 3 Bank Syariah BUMN akan Bernama PT Bank Syariah Indonesia, Diyakini Jadi Terbesar di Dunia

Pemerintah Indonesia juga tengah mempersiapkan Lembaga Pengelola Investasi yaitu Sovereign Wealth Fund (SWF) yang diyakini dapat menjadi alternatif pembiayaan untuk pembangunan proyek infrastruktur.

“Saat ini Pemerintah sedang finalisasi 3 RPP terkait SWF, yaitu RPP Lembaga Pengelola Investasi (LPI), RPP Modal Awal LPI dan RPP Perlakuan Perpajakan LPI,” terang Airlangga.

“LPI akan mengelola investasi, sehingga akan meningkatkan dan mengoptimalkan nilai investasi yang dikelola secara jangka panjang, dalam rangka mendukung pembangunan secara berkelanjutan,” tutupnya.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Setkab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler