Adanya badai Vamco yang menerjang ini membuat penerbangan, transportasi umum, dihentikan sementara.
Sementara itu, elabuhan dan kantor pemerintah ditutup.
Baca Juga: Tak Disangka, Peminat Kelas Bahasa Jawa dan Sunda di Tiongkok 2 Kali Lipat dari Target KBRI
Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Reuters, badai Vamco juga menewaskan sedikitnya tujuh orang dan 200.000 orang dievakuasi sbelum Vamco menerjang.
Hampir 3 juta rumah di sekitar Manila tidak memiliki aliran listrik karena tiang listrik rubuh diterjang air banjir.
Warga yang belum sempat mengevakuasi kemudian menyelamatkan diri untuk menunggu tim penyelamat datang yakni dengan naik ke atas genteng rumah, sebanyak 40.000 rumah yang terendam banjir hingga dua lantai.
Baca Juga: Arab Saudi Minta Dunia Ambil Sikap Tegas Pada Iran Soal Pengembangan Program Rudal Nuklir
Badai melanda Filipina ketika sedang menghadapi perjuangan berat untuk menghidupkan kembali perekonomian yang melemah dan tengah mengendalikan pandemi Covid-19.
“Yakinlah, pemerintah tidak akan meninggalkan siapa pun,” ujar Rodrigo Duterte, Presiden Filipina.
Duterte juga mengatakan kepada badan-badan pemerintahan untuk segera mengirim bantuan kepada masyarakat yang tengah membutuhkan bantuan.