Badan intelijen Korea Selatan sebelumnya telah memberikan pernyataan bahwa pihaknya berhasil menggagalkan upaya Korea Utara untuk mengakses perusahaan yang berbasis di Seoul tersebut.
Pada Desember tahun lalu dilaporkan peretas dari Pyongyang berusaha untuk meretas sedikitnya sembilan organisasi kesehatan yang sedang mengerjakan vaksin di negara-negara termasuk Inggris dan Amerika Serikat.
Laporan tersebut mengatakan bahwa peretas dari Korea Utara mengumpulkan dana melalui sindikat kriminal dunia maya untuk membayar program senjata nuklir mereka.
Baca Juga: Spoiler dan Link Streaming Ikatan Cinta Malam Ini: Nasib Elsa Semakin Terancam!
Sebuah laporan rahasia dari Dewan Keamanan PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) mengatakan bahwa Korea Utara mengumpulkan dana lebih dari $316 juta (Rp.4,5 triliun) dalam bentuk cryptocurrency.
Dana tersebut dikumpulkan untuk mendukung program nuklir dan rudal balistik yang dilarang pada tahun 2019 dan November 2020.
Korea Utara dianggap sebagai dalang yang bertanggung jawab melumpuhkan server lembaga keuangan Korea Selatan tahun 2013 lalu.
Baca Juga: Australia Terbuka: Kalahkan Medvedev, Novak Djokovic Australia Terbuka ke-18 Sepanjang Karirnya
Pada tahun 2014 Korea Utara dituduh telah melakukan peretasan secara besar-besaran pada situs Sony Pictures.
Korea Utara juga disalahkan atas serangan virus ransomware WannaCry yang terkenal pada tahun 2017 lalu dan dikenal sebagai epidemi global.