Protes di Myanmar Semakin Memanas, Dua Demonstran Tertembak dan Dalam Keadaan Kritis

- 10 Februari 2021, 12:03 WIB
Polisi menyemprotkan meriam air ke arah pengunjuk rasa yang berdemonstrasi mendentang kudeta dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Naypyitaw, Myanmar, Senin (8/2/2021).
Polisi menyemprotkan meriam air ke arah pengunjuk rasa yang berdemonstrasi mendentang kudeta dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Naypyitaw, Myanmar, Senin (8/2/2021). /Foto: REUTERS/Stringer/

PR MAJALENGKA- Keadaan di Myanmar memang tiak kondusif semenjak tindakan yang dilakukan militer untuk mengambil alih kekuasaan negara.

Pengambil alihan ini dipicu dari dugaan pihak militer terhadap kecurangan Aung San Suu Kyi terhadap kemenangan pemilu yang dilakukan tahun lalu.

Pihak militer melakukan penggerebekan dan menahan Aung San Suu Kyi dan para petinggi partai.

Baca Juga: WandaVision: Dimana Doctor Strange Selama Ini?

Hal ini tentu memicu kemarahan publik atas tindakan dari militer Myanmar yang menciderai demokrasi.

Dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari Channelnewsasia.com, PBB menyampaikan keprihatinannya terhadap kekerasana yang terjadi di Myanmar.

“Penggunaan kekuatan yang tidak proporsional terhadap para demonstran tidak dapat diterima,” ujar Koordinator Residen dan Koordinator Kemanusiaan PBB di Myanmar, Ola Almgren.

Baca Juga: Cha Eun Woo ASTRO Menangis Ketika Ditanya Soal Pernikahan, Alasannya Bikin Haru

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell mengatakan, tindakan tersebut dapat membuat militer Myanmar dikenakan sanksi baru.

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x