PR MAJALENGKA- Keadaan di Myanmar semakin memanas setelah terjadinya pengambil alihan kekuasaan oleh pihak militer.
Seperti yang diketahui sebelumnya, bahwa adanya protes dari pihak militer terhadap hasil pemilu yang diduga dicurangi Aung San Suu Kyi membuatnya ditahan oleh militer Myanmar.
Tindakan ini merupakan pengambilalihan kekuasaan pemerintahan oleh militer Myanmar.
Baca Juga: Jalan Tol Cipali Km 122 Amblas, Kementerian PUPR Bergerak Cepat Beri Solusi dan Penanganan
Dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari Channelnewasia.com, militer Myanmar menyerbu markas besar Yangon dari partai pemimpin Aung San Suu Kyi pada Selasa malam (9 Februari) untuk menggulingkannya.
Tindakan tersebut tentu saja memicu demo besar-besaran di Myanmar dikarenakan tindakan kudeta dengan melakukan penahanan Aung San Suu Kyi oleh para jendral.
Setidaknya ada ratusan ribu orang yang turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi menentang militer pemerintah.
Baca Juga: Pemain Muda Man Utd, Shola Shoretire Ditawari Kontrak Oleh Barcelona dan Juventus
Amerika Serikat mengutuk keras terhadap kekerasan yang terjadi pada pengunjuk rasa yang menuntut demokrasi.