Militer Myanmar Ambil Alih Kekuasaan Negara, Seratus Ribu Orang Turun Lakukan Demonstrasi

- 10 Februari 2021, 09:52 WIB
Potret situasi demonstrasi menentang kude militer Myanmar.
Potret situasi demonstrasi menentang kude militer Myanmar. //Reuters/Stringer

Kerusahan memanas setelah terjadi demonstrasi selama berhari-hari. Polisi dikabarkan mengerahkan meriam air di beberapa kota.

Selain itu, para demonstran di ibu kota Naypyidaw juga dihujani peluru karet dan gas air mata.

Baca Juga: Update Covid-19 Majalengka Rabu 10 Februari: Kasus Aktif Kembali Naik, 2 Kecamatan Zona Merah

Demo besar ini terjadi ketika National League for Democracy (NLD) melalui halaman Facebook-nya mengumumkan telah terjadinya penggerebekan oleh diktator militer ke markas NLD.

Pernyataan singkat partai itu tidak dijelaskan secara rinci, menyebabkan timbulnya demonstran besar di Myanmar.

Unjuk rasa terus terjadi meski pemerintah militer telah mengambil tindakan terhadap demonstrasi yang mengancam ‘stabilitas.’

Baca Juga: McTominay Tunjukan Van de Beek Apa yang Harus Dilakukan Lini Tengah Man Utd

Selain itu pemerintah militer juga membuat larangan baru tidak membolehkan melakukan pertemuan lebih dari lima orang.

Amerika Serikat terus berusaha menyerukan hak kebebasan berekspresi dari warga Myanmar dan meminta para jendral untuk mundur.

“Kami mengutuk keras kekerasan terhadap demonstran,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price.

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah