Media Asing Soroti Demonstrasi Orang Papua Demi Merdeka dari Indonesia

- 5 Desember 2020, 07:30 WIB
Benny Wenda Deklarasi Jadi Presiden Sementara, Benny: Negara Indonesia di West papua adalah ilegal.
Benny Wenda Deklarasi Jadi Presiden Sementara, Benny: Negara Indonesia di West papua adalah ilegal. /Twitter.com/@BennyWenda/

PR MAJALENGKA - Papua adalah sebuah daerah bagian barat dari negara Indonesia.

Potensi alam dan budayanya begitu menakjubkan dan sangat disayangkan bila memisahkan dari Bumi Pertiwi.

Namun baru-baru ini tersiar kabar yang menyatakan Papua ingin memerdekakan diri dari Indonesia, selayaknya Timor Timur pada beberapa tempo dahulu.

Baca Juga: Kasasi Ditolak Mahkamah Agung, Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi Divonis Hukuman Mati

Bahkan kabar demonstrasi kemerdekaan Papua sampai terliput oleh media asing, Reuters.

Melansir dari laman Reuters, Ratusan orang Papua mengadakan aksi unjuk rasa setidaknya di delapan kota di Indonesia.

Demonstrasi tersebut terjadi pada Selasa 1 Desember 2020, untuk melayangkan seruan kemerdekaan.

Baca Juga: Mengenal Ngiler dan Cara Menyembuhkannya, Salah Satunya dengan Menurunkan Berat Badan

Hal itu dipertegas oleh kelompok separatis yang menyatakan telah membentuk pemerintahan sementara di pengasingan.

Demonstrasi itu, bertepatan menandai ulang tahun Papua Barat yang mendeklarasikan kemerdekaan dari kekuasaan Belanda pada tahun 1961.

Serta diikuti dengan referendum yang disetujui oleh PBB pada tahun 1969, yang menjadikan Papua di bawah kendali Indonesia.

Baca Juga: Gol dari Son Heung Min Berhasil Bawa Tim Tottenham Hotspur Masuk ke Babak 32 Besar Liga Premier

Di antara lebih dari 100 siswa yang berbaris di ibu kota Jakarta, mereka mengatakan setiap 1 Desember, selama beberapa dekade terakhir selalu gigih menyuarakan Kemerdekaan Papua Barat.

Hal itu yang diwakili oleh Roland Levy dari Papua yang tinggal di Kota Metropolitan Jakarta.

"Tujuan saya bergabung dalam unjuk rasa hari ini adalah untuk memperingati 59 tahun proklamasi kemerdekaan bangsa Papua Barat yang dianeksasi oleh Indonesia,” kata Roland Levy dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Para Pencinta Game! Sony Baru Saja Merilis Pembaruan Firmware untuk PS3

Di sisi lain, Benny Wenda yang berbasis di Inggris mengatakan kelompok itu akan mendorong kemerdekaan dan tidak lagi tunduk pada aturan militer ilegal Jakarta.

Sementara itu, Teuku Faizasyah, selaku juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, tidak terlalu memperhatikan apa yang diutarakan Benny Wenda, sebagai Bapak Proklamator Kemerdekaan Papua.

“Status Papua sebagai bagian dari Indonesia, negara penerus Hindia Belanda (Belanda) sudah final,” kata Teuku Faizasyah mengacu pada bekas kekuasaan kolonial.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Sebut UU Cipta Kerja Klaster Perpajakan Turut Dorong Reformasi Fundamental

Dia menambahkan, bahwa proses integrasi diawasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan hal itu termasuk adopsi resolusi.

Papua telah dilanda konflik separatis selama beberapa dekade dan akses jurnalis asing seringkali dibatasi.

Hal itu diperkuat dalam setahun terakhir telah terjadi serangan sporadis dan mematikan yang melibatkan aparat keamanan dan penduduk asli Papua.

Baca Juga: Berstatus Zona Merah Covid-19, Sejumlah Ruas Jalan di Bandung Ditutup Selama 14 Hari

Termasuk di dalamnya terjadi pembunuhan beberapa anak Papua di bawah umur dan seorang pendeta dalam beberapa bulan terakhir.

Sebagai pungkasan, Badan Hak Asasi Manusia dari Organisasi PBB, pada hari Senin 30 Novemeber 2020, menyatakan keprihatinan atas laporan pembunuhan di luar hukum dan meningkatnya kekerasan di wilayah tersebut.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah