Pemanasan Ekstrem Sebabkan Kematian Hampir 300 Ribu Orang Terutama Orang Tua pada 2018

- 4 Desember 2020, 11:59 WIB
Ilustrasi demo perubahan iklim dan pemanasan global.
Ilustrasi demo perubahan iklim dan pemanasan global. /pexels/Markus Spiske

PR MAJALENGKA – Kematian terkait panas, melonjak di seluruh dunia, terutama di antara orang tua.

Hal itu menurut para ilmuwan pada Kamis 3 Desember, yang memperingatkan meningkatnya tekanan pada sistem kesehatan yang terpukul keras oleh covid-19.

Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.com, pemanasan ekstrem menyebabkan kematian hampir 300 ribu orang berusia di atas 65 tahun pada 2018.

Baca Juga: Ridwan Kamil Mengarahkan Dana DIPA dan TKDD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi

Angka itu naik 54 persen dalam dua dekade, dalam sebuah penelitian tentang hubungan antara kesehatan dan iklim di jurnal medis The Lancet.

Suhu yang lebih tinggi juga membuat orang tidak mungkin bekerja di luar ruangan dalam kondisi terik.

Tempat-tempat seperti India dan Indonesia menurut laporan itu kehilangan 302 miliar jam kerja hilang secara global pada 2019, naik dari 199 miliar pada tahun 2000.

Baca Juga: Menko Polhukam Sebut Keadilan Restoratif Ciptakan Harmoni Ditengah Masyarakat

“Guncangan oleh iklim, merenggut nyawa, merusak kesehatan, dan mengganggu mata pencaharian di semua bagian dunia saat ini,” kata Ian Hamilton.

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x