Semakin Meningkat, Korea Selatan Catat 500 Kasus Covid-19 Selama Dua Hari Berturut-turut

28 November 2020, 07:56 WIB
Bendera Korea Selatan.* /pixabay.com/Big_Heart

PR MAJALENGKA - Jumlah kasus Covid-19 harian Korea Selatan mencapai 500 selama dua hari berturut-turut pada hari Jumat 27 November 2020.

Hal ini mendorong otoritas kesehatan Korea Selatan untuk mempertimbangkan pengetatan lebih lanjut pembatasan jarak sosial di tengah gelombang ketiga besar-besaran.

Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari koreaherald.com, Korea Selatan melaporkan adanya 569 kasus baru, 525 kasus ditularkan secara lokal dan 44 diimpor dari luar negeri dalam waktu 24 jam pada Kamis 26 November 2020 tengah malam.

Baca Juga: Golongan Darah O dan Rhesus Golongan Darah Negatif Kecil Kemungkinan Untuk Tertular Virus Covid-19

Data ini menurut laporan dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan.

Sehari sebelumnya, jumlah kasus harian di Korea melampaui 500 kasus untuk pertama kalinya lebih dari delapan bulan dengan 583 kasus, setelah menambahkan 382 kasus pada Rabu, 349 pada Selasa dan 271 pada Senin.

Sonh Young Rae, seorang pejabat dari Markas Besar Penanggulangan Bencana Pusat mengatakan, pada hari Jumat pemerintah sedang membahas penanggulangan penyebaran virus dan memperkuat pembatasan jarak sosial secara nasional.

Baca Juga: Perdana Menteri Sudan yang Terpilih Secara Demokratis Dikabarkan Meninggal Dunia Karena Covid-19

Keputusan akhir untuk menyesuaikan tingkat pembatasan jarak sosial diharapkan diumumkan pada Minggu 29 November 2020, setelah berkonsultasi dengan pemerintah kota dan para ahli.

Hanya wilayah ibu kota yang telah berada di bawah ukuran pembatasan jarak sosial Level 2, tertinggi ketiga dalam sistem lima tingkat sejak Selasa.

Maka dari itu, jumlah pertemuan dibatasi hingga 100, bisnis dengan fasilitas berisiko tinggi seperti klub malam ditangguhkan, fasilitas olahraga dalam ruangan ditutup setelah pukul 21.00 waktu setempat.

Baca Juga: Ultimatum Berakhir, Utusan Afrika Terbang ke Ethiopia Untuk Memohon Perdamaian

Hanya layanan takeaway dan pengiriman yang diperbolehkan di kafe dan layanan makan di tempat diizinkan sampai jam 21.00 di restoran.

Saat ini, Korea Selatan tengah menghadapi gelombang ketiga pandemi Covid-19, dengan penyebaran virus yang lebih cepat dari sebelumnya.

Wabah Covid-19 sedang terjadi di seluruh dunia dan sumber infeksi semakin beragam.

Baca Juga: 10 Tentara Australia Akan Diberhentikan Terkait Pembunuhan di Afghanistan

Kelompok usia utama yang terpengaruh bergeser dari populasi yang lebih tua ke yang lebih muda.

Selama seminggu terakhir, jumlah harian rata-rata kasus Covid-19 adalah 410-382, ditularkan secara lokal dan hampir melewati ambang batas.

Pihak berwenang mempertimbangkan untuk menaikan pembatasan jarak sosial ke Level 2.5 dalam karena kasus per hari sekitar 400 hingga 500 kasus selama periode seminggu.

Baca Juga: Tiongkok Tepis Kritik Paus Francis Terkait Penganiayaan Terhadap Uighur

Otoritas kesehatan dengan hati-hati memperkirakan tren kenaikan kasus Covid-19 harian baru dapat berlanjut hingga awal Desember, dengan puncaknya akan dicapai pada akhir minggu depan.

Tren kenaikan bisa dibalik minggu depan, karena penerapan pembatasan jarak sosial yang lebih ketat di wilayah Greater Seoul mulai menunjukkan dampaknya.

Cluster infeksi baru dilaporkan dari pertemuan sosial dan tempat-tempat yang dikunjungi orang setiap hari.

Baca Juga: 66 Tentara dan 4 Perwira Positif Covid 19, Militer Korea Selatan Larang Pasukan Melakukan Perjalanan

Mulai dari tempat kerja dan fasilitas olahraga dalam ruangan, hingga sauna dan bar umum yang mempersulit pemerintah untuk melacak kontak.

Pada hari Jumat, cluster infeksi baru dilacak di tempat kerja, dengan total 15 orang terinfeksi.

Cluster infeksi lain dikaitkan dengan fasilitas olahraga dalam ruangan di Seoul Utara, dengan 13 kasus terdeteksi.

Baca Juga: Jelang Libur Thanksgiving, Joe Biden Desak Warga Amerika Serikat Untuk Tetap di Rumah

Selain itu, pelacakan dilakukan di sekolah akting di Seoul Selatan, dan 27 orang dinyatakan positif.

Jumlah total kasus yang terkait dengan kelas tari di Seoul Barat melonjak menjadi 129, naik dari 66 pada hari sebelumnya.

Menurut KDCA, kelas tari diadakan di studio bawah tanah tanpa ventilasi di mana para peserta tidak dapat menjaga jarak.

Baca Juga: Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Korea Selatan Meningkat Tajam, Tertinggi Sejak Bulan Maret

Namun, rute penularan untuk 15,4 persen dari kasus yang dilaporkan dari 14-27 November tidak dapat terdeteksi.

Satu minggu menjelang ujian masuk perguruan tinggi nasional negara yang akan dilaksanakan pada 3 Desember, lebih dari 36 siswa dan 6 guru dinyatakan positif terkena virus pada hari Jumat.

Sementara itu, 309 sekolah kembali ditutup, karena situasi penyebaran virus Covid-19 di cluster sekolah.

Baca Juga: Harga Minyak Capai Level Tertinggi Sejak 8 Bulan Terakhir, Ternyata Ini Penyebabnya

Dari kasus yang ditularkan secara lokal pada hari Jumat, sebagian besar terjadi di Greater Seoul, 204 di Seoul, 112 di Provinsi Gyeonggi dan 21 di Incheon.

Di luar wilayah metropolitan Seoul, kasus terdaftar di 17 kota dan provinsi, dengan 38 kasus di Provinsi Gyeongsang Selatan, 31 kasus di Provinsi Chungcheong Selatan dan 24 kasus di Busan dan Provinsi Jeolla Utara.

Sejauh ini, dari 32.887 orang yang dikonfirmasi telah tertular virus Covid-19, 27.103 telah selesai dari karantina setelah pulih sepenuhnya, naik 153 dari sehari sebelumnya.

Baca Juga: Jerman Perpanjang Kebijakan Lockdown sampai 20 Desember 2020

Sekitar 5.268 orang menerima perawatan medis dalam masa karantina.

Korea Selatan melakukan 21.531 tes dalam satu hari terakhir, dan sebanyak 56.637 orang sedang menunggu hasil. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: koreaherald.com

Tags

Terkini

Terpopuler