Pelajaran Berharga dalam Mendidik Anak dari Keluarga Nam Do San di Drama Korea Start Up

24 November 2020, 19:27 WIB
Nam Joo Hyuk memerankan Nam Do San /TvN

PR MAJALENGKA - Drama korea Start Up yang sedang digandrungi saat ini banyak sekali pelajaran yang didapat, selain kisahnya tentang cinta segita antara Nam Dosan, Seo Dal Mi dan Han Ji Pyeong.

Kita juga disuguhkan tentang cara keluarga Nam Do San dalam memperlakukannya sebagai anak.

Dalam drama tersebut, Nam Do San awalnya mendirikan sebuah perusahaan rintisan yang dimodali oleh ayahnya, namun ternyata perusahaannya tak kunjung berkembang.

Baca Juga: Mekanisme Penggunaan Hak Pilih Pasien Positif Covid-19 di Rumah Sakit Saat Pilkada Serentak

Sontak itu membuat ayah Nam Do San naik pitam lantaran uang yang ia investasikan tidak juga mengubah kondisi perusahaan Nam Do San.

Selain itu, sang ayah pun selalu menuntut Nam Do San untuk menjadi orang yang bisa ia banggakan.

Ternyata keinginan sang ayah tersebut berdampak kepada kepribadian Nam Do San.

Baca Juga: Jadwal Liga Champions Dini Hari Nanti Rabu 25 November 2020, Cek Detailnya

Dalam episode 10, ada momen ketika Nam Do San tidak merasa percaya diri terhadap dirinya dan hanya mengingkan pengakuan dari ayahnya.

Dilansir PR Majalengka dari akun Instagram @tigagenerasi, Psikolog Yasmine Nur Edwina menuturkan ada hal yang perlu dihindari oleh orang tua agar anak terhidar dari rasa tidak percaya diri.

Perilaku yang ditunjukan Nam Do San yang tidak suka dianggap hebat, terkadang sulit mengambil keputusan, tida tahu langkah konkret mencapai tujuan, sering merasa gagal serta berpura-pura hebat.

Baca Juga: Millen Cyrus Terjerat Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Polisi Buru 2 Tersangka lainnya

Ternyata hal tersebut bisa jadi bentuk krisis identitas dan kepercayaan diri, yang dialaminya sejak kecil.

Sebenarnya apa yang membuat Nam Do San tidak percaya diri dan tidak bisa mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.

Berikut hal-hal yang harus dihindari agar anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri.

Baca Juga: Demi Menekan Kasus Positif Covid-19, Presiden Arahkan Pengurangan Libur Akhir Tahun

1. Hindari mengapresiasi keberhasilan semata, bukan proses yang dilalui anak

Episode perdana drama Korea 'Start-Up' akhirnya tayang pada Sabtu, 17 Oktober 2020. Drama yang diantisipasi publik karena diperankan oleh Suzy dan Nam Joo Hyuk ini, menuai pujian karena karakter dan plot yang menjanjikan. Mydramalist

Diceritakan dalam drama tersebut, Nam Do San berhasil menjadi juara olimpiade matematika sejak kecil.

Lalu orang tuanya hanya mengapresiasi ketika ia meraih juara olimpiade, dan tidak melihat proses Nam Do San.

Padahal dalam meraih juara, Nam Do San tidak sengaja melihat jawaban orang lain karena kertas jawabannya terbang ke arahnya.

Baca Juga: Harga Minyak Naik 2 Persen Karena Berita Vaksin Covid-19

Menurut Yasmine, jika orang tua hanya mengapresiasi anak ketika dia berhasil saja, anak hanya bisa menghargai dirinya ketika berhasil saja.

Ketika ia gagal, akan lebih cenderung merasa frustasi dan selalu berpikir untuk selalu berhasil.

2. Hindari mengkritik atau menghukum anak dengan kekerasan verbal dan fisik

Ternyata kata-kata yang diucapkan oleh orang tua bisa menjadi cara anak berbicara pada dirinya sendiri.

Yasmine mengungkapkan jika kritik yang diberikan kepada anak hanya berupa label negatif dan tidak ada saran membangun, anak bisa jadi menilai dirinya sendiri seperti label yang diberikan orang tua.

Baca Juga: Selamat! Super Junior Tanda Tangani Kontrak dengan ICM Partners

3. Hindari membandingkan anak dengan orang lain

Sinopsis Drama Korea Terbaru Start Up, Pecinta Drakor Wajib Nonton.* Instagram/@tvndrama.official

Perilaku ini harus dihindari, sebab kemampuan diri anak yang dibandingkan dengan orang lain bisa membuatnya merasa sangat terbebani.

Pada kasus Nam Do San, ia selalu menjadi pembanding bagi anak-anak lain yang tidak secerdas dirinya, membuat Nam Do San memiliki beban harus selalu jadi hebat.

Baca Juga: Mitos atau Fakta Daun Sirih Sebagai Obat Mata , Hati-hati Malah Sebabkan Mata jadi Terinfeksi

4. Hindari memuji anak secara berlebihan

Memberikan pujian setiap waktu tanpa ada alasan yang jelas pun bisa membuat anak terbebani dengan label pujian dari orang tua.

Anak jadinya merasa perlu selalu membuktikan hal tersebut.

Baca Juga: Kementerian Sosial Buka Kuota Baru Penerima Bansos Tunai, Siapa Saja yang Berhak?

5. Hindari hanya menuntut anak tanpa menjadi pendengar yang baik, dan tempat pulang yang aman

Anak membutuhkan sosok yang menyayanginya apa adanya, mendengarkan, dan menerima segala emosi yang dirasakan.

Dengan demikian, anak tidak takut gagal, karena anak ia tahu bahwa ia tetap memiliki orang tua yang bisa mendukungnya disaat gagal.

Sebagai seorang anak, Nam Do San hanya berharap bisa diterima, disayang dan diakui sebagai anak oleh ayahnya saja.

Hal itu cukup untuk membuatnya bahagia.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Instagram @tigagenerasi

Tags

Terkini

Terpopuler