Inovasi dan Terobosan Baru Pengelola Museum dalam Menghadapi Pandemi Covid-19

17 November 2020, 15:24 WIB
Diskusi daring Kemendikbud.* /

PR MAJALENGKA - Baru-baru ini digelar diskusi yang mengangkat tema Inovasi Teknologi Digital dalam Layanan Museum di Masa Pandemi Covid-19.

Acara tersebut diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Di acara tersebut, terungkap berbagai tantangan dan inovasi yang dilakukan para pengelola museum selama masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: 'Museum Goes to School' hingga 'Augmented Reality' Jadi Inovasi Museum di Masa Pandemi Covid-19

Peneliti Ahli Muda, Puslitjak, Irna Trilestari menyorot beberapa sajian virtual beberapa museum yang dinilainya masih kurang komunikatif dan ada distorsi.

“Pesan yang diingikan tidak tersampaikan. Maka museum harus bersinergi dengan semua stakeholders,” ujarnya.

“Biasanya, pemangku kepentingan akan senang hati kalau museum membutuhkan mereka,” sambung Irna Trilestari yang dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Kemdikbud.go.id.

Baca Juga: Siswa Bekerja Saat Pandemi Covid-19, PGRI Aceh Singkil Desak Pemerintah Terapkan Belajar Tatap Muka

Koordinator Bidang Program Publik, Museum Listrik dan Energi Baru Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Adang Suryadana menyampaikan bahwa praktik baik museum yang proaktif dan memanfaatkan teknologi digital dilakukan oleh Museum Listrik dan Energi Baru.

Adang juga mengatakan kalau bersama dengan timnya sedang mempelajari  apa saja yang relevan tentang listrik dari pelajaran di SD, SMP, dan SMA.

“Kami menampilkan apa yang dipelajari dan dibutuhkan anak-anak di sekolah, dan kita desain menarik agar siswa antusias,” kata Adang.

Baca Juga: PJJ Tidak Efektif, Mendikbud Nadiem Makarim: Zona Hijau dan Kuning Diperbolehkan Tatap Muka

Pihaknya melakukan promosi kepada kepala sekolah agar konten Museum Listrik disebarkan pada ponsel anak-anak.

Selain itu juga konten yang berguna dan menarik untuk guru seperti, tips komunikasi dan membuat presentasi digital.

Di dalamnya juga disertakan lomba mewarnai, sehingga orangtua menyambut baik kegiatan ini.

Baca Juga: 1 Juta Guru Honorer akan Diangkat Jadi PPPK di Tahun 2021 dengan Statusnya Nyaris Setara PNS

“Ini namanya Museum Goes to School.  Dengan modal kamera dan kuota yang tidak terlalu mahal, sebenarnya museum bisa berkreasi untuk menarik minat,” ucapnya.

Kepala Museum Kebangkitan Nasional, Agus Nugroho mengatakan, ia juga telah memanfaatkan teknologi digital untuk virtual tour dan berhasil mendapat apresiasi masyarakat.

Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMIDA), DKI Jakarta, Yiyok Herlambang juga menyeritakan, konsultasi ke beberapa kampus dan berinovasi aktif dengan pameran virtual.

Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud untuk Siswa belum Dirasakan Secara Merata

Misalnya, pada Hari Museum Indonesia ke-5 pada 12 Oktober lalu.

Selain itu, diskusi, webinar, dan pameran daring tetap dilakukan.

Hal ini dimaksudkan untuk menjaga harapan dan museum-museum tetap aktif.

Baca Juga: Simak 4 Rekomendasi Obat Penghilang Bekas Luka dengan Harga yang Terjangkau dan Mudah Dijumpai

Kepala Museum Nasional, Siswanto menyampaikan,  pihaknya butuh bantuan dalam pembuatan konten digital.

“Jujur, kami kekurangan SDM. Kami punya materi, tapi membuat konten itu agak lama. Kami harap generasi milenial mau berkolaborasi dengan tetap menaati aturan,” ujar Siswanto.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler