KTT Asean 2023 di Jakarta, Pemerintah Lakukan Permak Instan Polusi Udara dan Kemacetan

6 September 2023, 20:53 WIB
KTT Asean 2023 di Jakarta, Pemerintah Lakukan Permak Instan Polusi Udara dan Kemacetan /Ari Anggraini Yulianti/

BERITAMAJALENGKA – KTT Asean 2023 dilaksanakan di Jakarta pada 5-7 September 2023 yang berfokus di Jakarta Convention Center.

Berbeda dengan KTT Asean periode sebelumnya, KTT Asean 2023 di Jakarta dihadiri oleh negara-negara mitra yaitu Republik Rakyat Tiongkok, India, Korea Selatan, Jepang, Selandia Baru, Australia, Federasi Rusia, dan Amerika Serikat.

Untuk menyambut tamu agung, pemerintah melakukan upaya perbaikan untuk mengatasi isu polusi udara di Jakarta dan kemacetan saat KTT Asean 2023 berlangsung.

Baca Juga: Resep Masakan Puding Lumut, Menu Praktis Ala Devina Hermawan Cocok untuk Hidangan Penutup yang Nagih

Hal-hal yang dilakukan pemerintah yaitu PLN menurunkan daya PLTU selama KTT Asean untuk menekan polusi udara dari sumber listrik sehingga tidak mengganggu jalannya KTT Asean 2023.

Lokasi water mist diprioritaskan untuk jalur KTT Asean agar kualitas udara menjadi lebih baik sehingga memberikan kenyamanan peserta KTT Asean 2023.

Polusi udara yang mengancam berlangsungnya KTT Asean 2023 menarik perhatian TNI yang bekerja sama dengan BRIN untuk melakukan modifikasi cuaca. 

Baca Juga: KPU Yogyakarta Beri Penjelasan Mengenai DPTb, Hak Pilih Jangan Sampai Disia-siakan

Langkah lainnya yaitu PNS melakukan WFH dan rekayasa lalu lintas sebagai bentuk upaya mengatasi kemacetan dan polusi udara di Jakarta saat KTT Asean 2023 berlangsung.

Berdasarkan data analisis CREA, polusi udara Jakarta antara 2020 sampai 2023 menunjukkan nilai yang tinggi merupakan hasil emisi dari sektor pembangkit listrik, industri, tansportasi, dan pembakaran terbuka.

Oleh sebab itu, polusi udara di Jakarta harus diselesaikan dengan segera melalui pendekatan saintifik, bahkan sejak tahun 2020 tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan.

Baca Juga: Hotel Bumi Kitri Siap Manjakan Tamu Dengan Menu Tradisional Nasi Goreng Pramuka dan Soto Bandung

Center of Research on Energy and Clean Air (CREA) membuktikan bahwa tenaga batubara merupakan penyumbang utama polusi udara di Jakarta, didukung dengan data covid-19 yang menunjukkan WFH tidak menyelesaikan polusi udara di Jakarta.

WFH mampu menurunkan angka kemacetan sehingga turun 45% namun tingkat polusi PM2.5 hanya turun sekitar 4% itu artinya WFH tidak mengurangi polusi udara di Jakarta.

Langkah konkrit yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan saat polusi udara di Jakarta yaitu cek berkala kualitas udara di sekitar, menghindari olahraga di luar ruangan, dan menghindari olahraga di area padat lalu lintas.

Baca Juga: Didakwa KPK Karena Menerima Suap, Mantan Walikota Bandung Yana Mulyana Ajukan Pembukaan Rekening Yang Diblokir

Menggunakan purifier bisa menjadi bahan pertimbangan karena alat tersebut bisa meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan.

Memakai masker saat di luar ruangan merupakan pilihan yang bijak untuk mengurangi dampak polusi udara di Jakarta dan sebagai bentuk ikhtiar agar badan tetap sehat.

Menghirup uap air bisa dilakukan untuk meredakan gejala infeksi saluran pernapasan karena uap air membantu merilekskan saluran napas dan membantu mengeluarkan substansi atau partikel berbahaya.

Baca Juga: Kadishub Kota Bandung Ternyata Perintahkan Anak Buahnya Untuk Setor, Nilainya Mencapai 347 Juta

Menambah daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi vitamin C dan asam lemak omega agar asupan nutrisi menjadi lengkap sehingga imun meningkat untuk melawan radikal bebas.

Selain menuntut pemerintah untuk melakukan upaya pengendalian polusi udara di Jakarta, ada baiknya kita menjaga diri sendiri sebelum adanya tindakan dari pemerintah.***

 

Editor: Arief Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler