Aceh Tunda Kerjasama dengan Institut Prancis hingga MUI Ajak Boikot Produk Prancis

- 3 November 2020, 10:59 WIB
Tangkapan layar video pegawai toko menarik produk Prancis dari rak
Tangkapan layar video pegawai toko menarik produk Prancis dari rak /Istimewa/

Syaridin selaku Kepala BPSDM Aceh menambahkan, ”Benar, atas instruksi pak PLT Gubernur, kerjasama ini kita tunda dulu. Ini bentuk sikap Protes Pemerintah Aceh kepada Pemerintah Prancis,” ujarnya.

Beliau mengatakan kesepakatan MoU sudah ditandatangani oleh Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dengan Institut perancis, pada tanggal 14 Juli lalu.

Baca Juga: Ajax Ditinggalkan Sebelas Pemain, Dikabarkan Semuanya Positif Covid-19

Rencananya dalam kerjasama tersebut aceh akan mengirimkan mahasiswanya untuk melakukan studi ke Prancis, dan pelaksanaannya akan dilaksanakan akhir tahun ini.

“Untuk sementara akan ditunda pelaksanaannya atau dibatalkan untuk saat ini,” ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengajak untuk melakukan pemboikotan terhadap produk Prancis, seiring Presiden Emmanuel Macron yang masih bersikeras tidak mau meminta maaf kepada umat Islam di seluruh dunia.

Baca Juga: Tampil Memikat dalam Foto Konsep Individu untuk Album BE, Jimin Jadi Trending Topic dalam 5 Menit

“Memboikot semua produk yang berasal dari negara Prancis serta mendesak kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan tekanan dan peringatan keras kepada Pemerintah Prancis,” ujar Wakil Ketua Umum MUI KH Muhyiddin Junaidi.

Beliau juga mengatakan agar Pemerintah Indonesia menarik Duta Besarnya di prancis, hingga Presiden Macron meminta maaf kepada seluruh umat muslim di dunia.

Dirinya menambahkan, umat Islam tidak ingin mencari musuh tetapi hanya ingin hidup damai dan saling berdampingan.***

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah