Buntut Panjang Boikot Produk Prancis, Pabrik Renault yang Pekerjakan Enam Ribu Orang Diminta Tutup

- 1 November 2020, 17:12 WIB
PRODUK mobil Renault.*
PRODUK mobil Renault.* //Renault/

PR MAJALENGKA - Presiden Prancis, Emmanuel Macron sempat mengeluarkan pernyataan yang berakhir kontroversi.

Ucapan kontroversial ini disebut menyinggung umat muslim di seluruh dunia.

Hal ini berbuntut panjang dengan banyaknya kampanye untuk boikot terhadap produk-produk yang dijual dari negara Prancis.

Baca Juga: UPDATE Pasien Covid-19 di Indonesia Sore Ini Minggu 1 November 2020, Bertambah 2.696 Kasus Baru

Salah satu negara yang gencar menyuarakan kampanye ini adalah Turki.

Tak hanya berimbas pada produk sehari-hari, ranah otomotif juga terkena imbas dari kampanye boikot ini

Presiden Turki bahkan diminta rakyatnya menutup pabrik Renault yang ada di Turki sebagaimana diberitakan Pikiran-rakyat.com sebelumnya dalam artikel Imbas Boikot Produk Prancis, Erdogan Ditantang Tutup Pabrik Renault yang Pekerjakan Enam Ribu Orang.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari hurriyetdailynews, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan diminta oleh masyarakat untuk menutup pabrik Renault yang ada di Turki.

Logo Renault (Antara News/Reuters)
Logo Renault (Antara News/Reuters) Antara News/Reuters

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x