Mengenal Antemortem dan Postmortem, Data untuk Identifikasi Jenazah Sriwijaya Air SJ182

- 11 Januari 2021, 14:36 WIB
Pesawat Sriwijaya Air SJY 182 rute Pontianak-Jakarta hilang kontak hanya 4 menit setelah bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.*
Pesawat Sriwijaya Air SJY 182 rute Pontianak-Jakarta hilang kontak hanya 4 menit setelah bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.* /Flightradar24

Dilansir Majalengka.pikiran-rakyat.com dari IDI Online, identifikasi korban dengan proses Antemortem dan Postmortem dilakukan dengan memanfaatkan ilmu kedokteran dan kedokteran gigi.

Antemortem adalah data-data korban yang dikumpulkan sebelum meninggal yang didapat dari keluarganya.

Baca Juga: Pesawat Tua Dianggap Kurang Aman, Vincent Raditya Tidak Setuju: Umur Tidak Jadi Masalah

Ada dua jenis data Antemortem yang dikumpulkan dari keluarga korban. Pertama, jenis data visual, yaitu perhiasan, pakaian dan dokumentasi.

Kedua, jenis data secara ilmiah, meliputi pemerikasaan sidik jari, rekam medis, serologi (pemeriksaan cairan tubuh seperti darah, air mani, air liur, keringat, dan kotoran di tempat kejadian perkara), odontologi (gigi), antropologi, biologi (termasuk tanda lahir atau cacat).

Sidik jari bisa ditemukan pada surat pribadi semacam SIM, Ijasah, KTP. Sementara untuk DNA bisa dicocokkan dari keluarga sekandung korban, semisal orang tua dan anak-anak.

Baca Juga: Pesawat Tua Dianggap Kurang Aman, Vincent Raditya Tidak Setuju: Umur Tidak Jadi Masalah

Juga tanda-tanda lainnya yang menyangkut korban, seperti tanda lahir, biasanya dikenali secara detail oleh keluarga terdekat.

Sedangkan Postmortem adalah data yang diambil setelah petugas berhasil menemukan dan mengevakuasi korban.

Data dari korban berupa sidik jari, profil gigi, DNA, pakaian dan barang-barang yang melekat pada diri korban.

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Aksara Jabar IDI Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah