Masyarakat yang berada di sekitar pun dihimbau untuk tidak melakukan kegiatan dalam radius 1 KM dan wilayah sejauh 4 KM di sektor lereng selatan – tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru sebagai luncuran awan panas.
“Jika memang ingin mendaki hingga ke puncak gemilang cahaya, mimin sampaikan untuk tidak memaksakan diri dan tunda niatnya, karena harus mewaspadai gugurnya kubah lava dari Kawah Jongring Seloko,” dikutip Majalengka.pikiran-rakyat dari Twitter @KementerianLHK.
Perlu diingat jg, bahwa lama pendakian saat ini adalah 2 Hari 1 Malam. Jadi untuk sahabat yang memang ingin menuju puncak gemilang cahaya, mimin sampaikan untuk jgn memaksakan diri dan tunda niatnya dulu. Krn Sobat jg harus mewaspadai gugurnya kubah lava dr Kawah Jongring Seloko. pic.twitter.com/4mjYH9MwYF— Kementerian LHK (@KementerianLHK) November 29, 2020
Baca Juga: Rilis Album Solo Pertama, Kai EXO dapat Banyak Dukungan hingga Akui Merasa Gugup
Penutupan sementara kegiatan mendaki Gunung Semeru mulai hari ini, 30 November hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Dikutip Majalengka.pikiran rakyat.com dari Jabar Antara News, sebelumnya pendakian ke Gunung Semeru dibuka pada 1 Oktober 2020 bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Pendakian juga dibatasi hanya 120 orang per hari, bermalam hanya dua hari satu malam, serta pembelian tiket secara online di situs bookingsemeru.bromotenggersemeru.org.***