Atasi Bencana Ekologis, Presiden Jokowi Tinjau Lokasi Pembangunan Pusat Perbenihan

- 29 November 2020, 17:12 WIB
Presiden Jokowi meninjau pusat benih di Rumpin Bogor, pagi ini Jum'at, 27 November 2020
Presiden Jokowi meninjau pusat benih di Rumpin Bogor, pagi ini Jum'at, 27 November 2020 /Twitter @jokowi

PR MAJALENGKA - Setiap tahunnya beberapa wilayah di Indonesia mengalami bencana banjir dan longsor.

Sebut saja di Jawa Barat seperti Bekasi, Bogor, Bandung dan kabupaten Pandeglang mewakili provinsi Banten sebagai daerah yang rawan bencana tersebut.

Lantas pemerintah pusat selalu menyikapinya dengan berbagai upaya.

Baca Juga: Akan Diadili, 19 Tentara Australia Diduga Membunuh 39 Tahanan dan Warga Sipil Afghanistan

Hal ini selaras dengan yang diupayakan saat ini, dimana presiden Jokowi meninjau Pusat Sumber Benih dan Persemaian Rumpin di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

“Hari ini saya sedang di Kabupaten Bogor, tepatnya di Rumpin. Ini adalah sebuah lokasi pembibitan yang ingin kita persiapkan," ucap Presiden Jokowi dilansir Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari kominfo.go.id.

"Kita harapkan nanti tahun depan, 2021, sudah selesai dan sudah berproduksi. Dari sini akan bisa diproduksi kurang lebih 16 juta bibit,” tambah Presiden

Baca Juga: Gedung Putih Pertimbangkan untuk Membatalkan Larangan Masuk bagi Warga Non Amerika Serikat

Mengenai jumlah 16 juta bibit, nantinya akan didistribusikan ke lokasi atau wilayah yang sering mengalami bencana banjir dan tanah longsor.

Presiden Jokowi berharap agar pusat perbenihan tersebut juga akan menanam tanaman-tanaman yang memilik fungsi ekologi dan fungsi ekonomi.

“Tadi saya berpesan untuk pembibitan di Rumpin, Bogor, ini agar ditanam tanaman-tanaman yang punya fungsi ekologi maupun fungsi ekonomi. Karena ke depan kita ingin mengembangkan green economy,” ucapnya.

Baca Juga: Menjelang Akhir Tahun, Begini Tips Agar Tetap Aman Saat Liburan, Salah Satunya Pilih Hari yang Sepi

Perihal luas lahan pusat perbenihan tersebut, presiden mengatakan bahwa lahan memiliki luas 159,58 hektare dengan rincian terdapat zona perbenihan, zona kelola masyarakat, zona diklat, dan zona koridor pengembangan usaha.

Pembangunan di areal tersebut akan menjadi percontohan.

Dimana pada tahun-tahun mendatang, akan ada pengembangan serupa yang akan dilakukan di sejumlah lokasi.

Baca Juga: Liverpool vs Brighton, Dua Penalti dan Dua Gol Dianulir Mewarnai Pertandingan di Anfield

Seperti di daerah Danau Toba (Sumatera Utara), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), dan Likupang (Sulawesi Utara).

Hal itu belum termasuk pembangunan lokasi pembibitan yang diperuntukkan bagi perbaikan hutan mangrove.

“Kita sudah merencanakan akan kita kerjakan kurang lebih 630 ribu hektare mangrove sehingga itu juga butuh lokasi pembibitan yang juga akan kita siapkan,” tutur Presiden.

Baca Juga: 7 Gejala Diabetes pada Anak dan Remaja, Salah Satunya Sering Lapar dan Haus Berlebihan

Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di negeri ini, turut melakukan peninjauan laboratorium kultur jaringan yang ada di lokasi yang sama serta meninjau kebun pangkas, shading house, dan propagation house.

Lalu tidak jauh dari Pusat Sumber Benih dan Persemaian Rumpin, Presiden selanjutnya mengecek lokasi rencana pembangunan Pusat Perbenihan dan Riset Hutan Tropika Internasional.

Dalam peninjauannya itu, Presiden didampingi sejumlah Menteri, seperti Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan Hudoyo.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: kominfo.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah