Siaga Level III, Gunung Merapi Kembali Alami 45 Gempa Hembusan dan 404 Gempa Hybrid

- 27 November 2020, 11:55 WIB
Gunung Merapi.*
Gunung Merapi.* /twitter.com/@BPPTKG

PR MAJALENGKA – Aktivitas Gunung Merapi masih belum menunjukan tanda-tanda mereda.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaa Geologi (BPPTKG) mencatat 45 kali gempa guguran pada hari Selasa, 24 November 2020 lalu.

Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Jurnal Presisi, Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya pada 25 November 2020 menjelaskan, selain gempa guguran, tercatat terjadi 404 kali gempa hybrid atau fase banyak.

Baca Juga: Edhy Prabowo Jadi Tersangka, Sekjen KKP Pastikan Layanan Kepada Masyarakat Berjalan Seperti Biasa

Selain itu, terjadi 45 kali gempa hembusan, 47 kali gempa vulkanik dangkal dan 1 kali gempa tektonik pada periode pengamatan.

Dari pengamatan, terlihat asap keluar dari Gunung Merapai dengan intensitas tebal dengan ketinggian 50 meter di atas puncak.

Selain itu, Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Babadan juga melaporkan suara guguran sebanyak 10 kali disertai dengan intensitas lemah hingga kurang.

Baca Juga: Media Luar Negeri Soroti Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut di Indonesia

Laju deformasi Gunung Merapi yang diukur menggunakan Electronic Distance Measurement (EDM) rata-rata 11 cm per hari.

Sampai saat ini, penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III dihimbau untuk dihentikan.

Melansir cuitan Twitter BPPTKG pada Kamis 26 November 2020, pihak BPPTKG menghimbau kepada para wisatawan untuk tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk pendaki ke puncak Gunung Merapi.

Baca Juga: 6 Langkah Kebijakan di Sektor Ketenagakerjaan Dikeluarkan, Salah Satunya tentang THR

Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah juga diminta mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Pemerintah setempat juga telah menyiapkan pengungsian bagi kelompok rentan yang meliputi, lansia, anak-anak, balita serta ibu hamil untuk mendapatkan prioritas tempat.

Sementara itu, pengungsian untuk hewan ternak yang dimiliki oleh warga sekitar.

Baca Juga: Siapkan Naskah Khutbah Jumat, Dirgen Bimas Islam: Kemenag Akan Libatkan Ulama dan Ahli Akademisi

Gunung Merai saat ini masih berstatus Siaga dan berada di level III sejak 5 November lalu.

***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: BPPTKG Jurnal Presisi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x