Militer Myanmar Kirim Bom ke Daerah Perbatasan, Tiga Ribu Warga Melarikan Diri ke Thailand

- 29 Maret 2021, 15:15 WIB
Ilustrasi bom.Tiga ribu orang Myanmar pergi ke Thailand setelah militer setempat mengebom wilayah perbatasan karena dikuasai kelompok etnis bersenjata.
Ilustrasi bom.Tiga ribu orang Myanmar pergi ke Thailand setelah militer setempat mengebom wilayah perbatasan karena dikuasai kelompok etnis bersenjata. /Freepik

Hari itu disebut sebagai hari paling berdarah dari protes anti-kudeta sejak militer merebut kekuasaan dari pemerintah sipil Aung San Suu Kyi dalam kudeta pada 1 Februari lalu.

Selain itu di Bago, dekat Kota Yangon, tentara juga menembaki orang-orang yang berkumpul untuk berduka atas siswa yang tewas berusia 20 tahun.

Baca Juga: 5 Manfaat Jahe Bagi Kesehatan Tubuh Manusia, Tingkatkan Sistem Imun Salah Satunya

Orang yagn berada disana mengatakan belum ada laporan tentang korban jiwa.

Saat kami menyanyikan lagu revolusi untuknya, pasukan keamanan yang baru datang langsung menembaki kami," kata seorang wanita bernama Aye.

Pada saat itu semua orang termasuk mereka lari saat tentara tersebut melepaskan tembakannya.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022: Turki vs Latvia, Crescent Stars Incar Kemenangan Ketiga

Dalam insiden di tempat lain di Myanmar pada hari Minggu tercatat 13 orang lainnya tewas.

Hal itu dikatakan Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), sebuah kelompok advokasi yang melacak kematian dan penahanan.

Dikatakan dalam hampir dua bulan sejak kudeta telah tewas sekitar 459 warga sipil, sementara lebih dari 2.559 telah ditahan.***

Halaman:

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x