Israel Mulai Suntik Vaksin Moderna pada 100 Ribu Buruh Palestina

- 9 Maret 2021, 17:08 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19, Palestina suntikan vaksin Moderna.*
Ilustrasi vaksin Covid-19, Palestina suntikan vaksin Moderna.* /Pixabay/Arek Socha

PR MAJALENGKA - Pemerintah Israel berencana segera memulai menjalankan program vaksinasi bagi pekerja Palestina yang bekerja dan bermukim di Israel.

Rencana tersebut sempat tertunda, karena Israel mendahulukan vaksinasi bagi penduduknya sendiri

Dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari Aljazeera, Israel mendapat banyak kritik karena mengecualikan warga Palestina dari program vaksinasi, padahal banyak warga Palestina yang bekerja sebagai buruh terutama di Tepi Barat yang diduduki.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 9 Maret 2021: Andin Tanyakan Soal Nindi ke Elsa

Tercatat ada sekitar 100.000 buruh Palestina yang tinggal dan bekerja di Tepi Barat dimana daerah itu sebenarnya adalah wilayah Palestina yang diduduki Israel.

Mereka semua, sejak Senin 8 Maret 2021 mulai disuntik vaksin Moderna di pos pemeriksaan perlintasan kedua negara yang berseteru itu.

Israel sendiri sudah memberikan lebih dari 8,7 juta dosis vaksin Pfizer untuk 3,7 penduduk aslinya atau sekitar 40 persen dari total populasinya yang mencapai 9,3 juta orang.

Baca Juga: Cita Citata Diduga Ikut Menikmati Korupsi Dana Bansos Covid-19, Nilainya Capai Rp150 Juta

Kelompok hak asasi manusia dan beberapa orang Palestina mengecam dan meminta Israel bertanggung jawab untuk memberikan vaksin kepada orang-orang Palestina terutuma di daerah yang didudukinya.

Israel sendiri sebelumnya menolak karena menganggap bahwa dalam kesepakatan perdamaian sementara pada tahun 1990 tidak ada kewajiban bagi mereka untuk bertanggung jawab atas kehidupan warga Palestina daerah yang dikuasainya.

Pejabat Israel menuturkan bahwa prioritas pemerintah adalah memvaksinasi penduduknya sendiri terlebih dahulu.

Baca Juga: Polri Beri Sanksi pada Personel yang Menggunakan Narkoba, Propam: Diproses Rehabilitasi dan Pembinaan

Sementara Otoritas Palestina mengatakan akan mendapatkan vaksinnya sendiri melalui kemitraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan organisasi kemanusiaan yang dikenal sebagai COVAX.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga telah mengumumkan bahwa ia bermaksud untuk berbagi kelebihan vaksin dengan sekutu yang jauh di Afrika Eropa dan Amerika Latin, tetapi keputusan itu dibekukan oleh tantangan hukum sebelum rencana itu diterapkan sepenuhnya.

Otoritas Palestina telah menerima 2.000 dosis vaksin dari Israel dan memperoleh ribuan lagi dosis vaksin buatan Rusia.

Baca Juga: Banyak Ditanya Soal Hubungan Baru Kaesang, Mbah Mijan: Aman, Mas Kaesang Gak Dipelet

Uni Emirat Arab juga telah menyumbangkan sekitar 20.000 dosis untuk warga Palestina.

Dengan jumlah sekitar 32.000 dosis vaksin yang sudah diterima pada akhir Februari, Palestina pun meluncurkan program vaksinasi terbatas di Tepi Barat dan Gaza bulan ini, dimulai dengan petugas kesehatan.

Di Tepi Barat dan Gaza merupakan rumah bagi 5,2 juta warga Palestina yang selama ini menjadi daerah konflik kedua negara tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Datangkan 1,1 Juta Dosis Vaksin Covid-19 dari AstraZeneca

Data juga menunjukkan dari total populasi Palestina yang berjumlah 2,8 juta orang, sudah ada lebih dari 140.000 warga di Tepi Barat  yang terkonfirmasi positif Covid-19 sejak awal pandemi dimana 1.579 orang di antaranya telah meninggal dunia.

Gubernur Ramallah pada hari Sabtu, 6 Maret 2021 sudah mengeluarkan kebijakan untuk me-lockdown sejumlah wilayahnya karena lonjakan warga yang terinfeksi virus Covid-19 dan harus menjalani rawat inap.

Mayor Jenderal Kamil Abu Rukun, kepala COGAT, badan militer Israel yang mengkoordinasikan operasi pemerintah di Tepi Barat, mengatakan bahwa di wilayah tersebut warga Israel dan Palestina hidup di ruang epidemiologis yang sama, karena itu memvaksinasi warga Palestina adalah kepentingan bersama. ***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x