Network
PR MAJALENGKA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tegas mengajak masyarakat, khususnya para pemangku kepentingan mencintai produk Indonesia dan mengampanyekan untuk benci produk asing.
Dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari chanel YouTube Sekretariat Presiden, ajakan tersebut disampaikan Jokowi ketika membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2021, di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 4 Maret 2021.
Jokowi meminta branding cinta produk lokal harus melekat agar masyarakat semakin cinta produk Indonesia dibandingkan produk luar negeri.
Baca Juga: Resmi Keluar dari Drama River Where the Moon Rises, Na In Woo Dapat Tawaran Gantikan Peran Ji Soo
"Karena penduduk kita berjumlah lebih dari 270 juta jiwa, seharusnya menjadi konsumen yang paling loyal untuk produk kita sendiri," ujarnya.
Jumlah penduduk sebanyak itu, lanjut Jokowi merupakan pasar yang sangat besar, makanya perlu terus digaungkan ajakan-ajakan untuk cinta produk lokal.
"Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri, bukan hanya cinta tapi juga benci. Cinta produk kita dan benci produk dari luar negeri," tekannya.
Baca Juga: Kemkominfo Akan Hentikan Siaran Analog dan Beralih Sepenuhnya Ke Siaran Digital dalam 20 Bulan
Pernyataan Jokowi itu sontak mendapat respon yang beragam dari masyarakat, ada yang mendukung ada pula yang mencibir.
Wakil Ketua MPR RI 2019-2024, Hidayat Nur Wahid adalah salah satu tokoh yang mencibir pernyataan Jokowi tersebut.
Dilansir PikiranRakyat-Majalengka.com dari akun Twitter pribadinya @hnurwahid, pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah, 8 April 1960 merasa ada yang aneh dari pernyataan Jokowi tersebut.
Baca Juga: Akui Sebagai Pelaku Bullying, Peran Ji Soo di River Where The Moon Rises Dikabarkan Diganti oleh Na In Woo
"Presiden @jokowi (Jokowi) gaungkan cinta produk dalam negeri, benci produk asing! Aneh. Mungkin akan ada revisi dari Istana? untuk vaksin Covid-19 saja yang diambil produk-produk luar negri. Produk dalam negeri yang berkualitas tak kunjung “dihadirkan”. #AkuCintaProduk2Indonesia, tulisnya
Vaksin Covid-19 yang selama ini digunakan di Indonesia adalah CoronaVac yang diproduksi oleh Perusahaan bioteknologi asal China, Sinovac.
Ada juga vaksin yang diproduksi oleh perusahaan farmasi AstraZeneca dari Inggris, Pfizer-BioNTech dari Jerman dan Amerika Serikat, serta Novavax dari Amerika Serikat.
Baca Juga: Jelang ASO, Kemkominfo Akan Buka Seleksi Penyelenggara Multipleksing
Sementara vaksin Merah Putih produk dalam negeri hingga kini, belum mendapatkan ijin penggunaan.
Politisi partai Demokrat, Roy Suryo juga melontarkan kritik atas pernyataan Jokowi tersebut
Disadur PikiranRakyat-Majalengka.com dari akun Twitter pribadinya @KRMTRoySuryo2, Roy menyinggung Presiden Jokowi mestinya memberikan contoh terlebih dahulu kemudian menyuruh yang lain untuk membenci produk luar negeri.
Baca Juga: Jelang ASO, Kemkominfo Akan Buka Seleksi Penyelenggara Multipleksing
Bahkan Roy menduga ada oknum yang sengaja memberikan masukan yang keliru kepada Jokowi hingga melontarkan pernyataan kontroversi tersebut.
"Ini siapa lagi (Oknum penjilat atau Buzzer ?) yang kasih masukan sesat terhadap Presiden ?, mencintai produk dalam negeri itu tidak harus dengan membenci produk luar negeri. Itupun harus dimulai dari dirinya sendiri, sudah siapkah ganti Mobil dinas dari Mercedes S-Class ke Esemka? Ambyar," tulisnya.
Bahkan di twit selanjutnya, Roy Surya masih menuliskan sindiran soal pernyataan Presiden Jokowi tersebut.
"Lho, kok masih pakai Twitter pak? Katanya kita "disuruh benci" sama produk-produk luar negeri? Juga tadi naik helikopter apa produk asli PT. DI? Kenapa tidak naik Esemka (yang "katanya" Produk Nasional ?) untuk pergi ke Banten ? Kita Tut Wuri Handayani saja, Presiden (harusnya) Sung Tuladha," tulisnya. ***
