Aktivis hak asasi manusia Datuk Dr. Raj Abdul Karim mengatakan bahwa apa yang dilakukan pria kaya mencari pendamping seorang wanita bukan fenomena baru.
Dr. Raj menambahkan fenomena itu telah ada sejak tahun 1990 ketika dia masih bekerja di Badan Pengembangan Kependudukan dan Keluarga Nasional.
Baca Juga: Sering Mengalami Stres? Inilah 5 Daftar Vitamin dan Suplemen untuk Menghilangkan Gejalanya
Faktor utama yang memicu praktik tersebut karena beban ekonomi masyarakat menengah ke bawah di Malaysia.
Informasi tentang adanya praktik kencan berbasis aplikasi telah lama berhembus sejak awal pandemi Covid-19.
Namun, pemerintah Malaysia terkensan lambat dalam mengusut kasus tersebut.
Baca Juga: SAH! Ghostbusters: Afterlife Mendapat Rating PG-13 untuk Aksi Supernatural
Penyebab lain dari praktik kencan ini adalah karena gaya hidup yang cenderung glamor dan diekspos ke media sosial.
AKibat hal itu, para wanita muda di Malaysia berlomba ingin mencari pendamping pria kaya raya untuk memenuhi ambisi mereka.
Menurut Dr. Raj para sugar baby tidak jauh berbeda seperti seorang pekerja seks komersial dan korban dari perdagangan manusia.