Kerusuhan dan Protes di Paris Meningkat Imbas dari Kebijakan Presiden Emmanuel Macron

- 7 Desember 2020, 08:03 WIB
Ilustrasi kerusuhan akibat penembakan warga kulit hitam.
Ilustrasi kerusuhan akibat penembakan warga kulit hitam. /pexels/LT Chan

Semua itu dipicu oleh kebrutalan polisi baru-baru ini dan rencana keamanan Presiden Emmanuel Macron yang menurut para demonstran akan membatasi kebebasan sipil.

Tidak hanya di Paris Demonstrasi juga berlangsung di Marseille, Lyon, Lille, dan kota-kota Prancis lainnya.

Baca Juga: Kreatif, Demonstran di Thailand Gunakan Bebek Karet untuk Lindungi Diri Saat Unjuk Rasa

Ribuan orang mulai berbaris dan berjalan dengan damai di Paris, melambaikan spanduk bertuliskan ‘France, land of police rights’ dan ‘Withdrawal of the security law’.

Demonstran mencoba menyampaikan pendapatnya tentang pencabutan Undang-Undang keamanan yang diberlakukan Presiden Emmanuel Macron.

Polisi Paris mengatakan bahwa sekitar 500 perusuh telah menyusup ke dalam protes.

Baca Juga: Kabar Gembira, Moderna Siapkan 100 Sampai 125 Juta Dosis Vaksin Covid-19 pada Kuartal Pertama 2021

Prancis telah dilanda gelombang protes di sekitar jalan.

Hal ini terjadi setelah pemerintah memperkenalkan Undang-Undang keamanan di parlemen.

Undang-Undang ini bertujuan untuk meningkatkan alat pengawasan dan membatasi hak atas peredaran gambar petugas polisi di media dan online.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah