Kerusuhan dan Protes di Paris Meningkat Imbas dari Kebijakan Presiden Emmanuel Macron

- 7 Desember 2020, 08:03 WIB
Ilustrasi kerusuhan akibat penembakan warga kulit hitam.
Ilustrasi kerusuhan akibat penembakan warga kulit hitam. /pexels/LT Chan

PR MAJALENGKA - Presiden Macron menyebabkan banyak terjadinya kekerasan usai adanya protes yang terjadi di Paris mengenai hukum keamanan.

Puluhan anarkis berkerudung meluncurkan proyektil ke arah polisi anti huru-hara, menghancurkan bagian depan toko,

Tidak sampai di situ, para anarkis juga membakar mobil selama demonstrasi yang berlangsung di ibu kota Prancis pada hari Sabtu 5 Desember 2020.

Baca Juga: Hampir Merger dengan Gojek, Grab Kini dalam Posisi untuk Lakukan Akuisisi

Mereka berani melawan kekerasan polisi dan rancangan undang-undang keamanan.

Polisi pun membalas tembakan gas air mata dan berulang kali menekan kelompok pembuat onar selama hampir tiga jam.

Sekelompok anarkis semakin agresif dan diluar kendali dengan menggeledah kantor cabang sebuah bank, membakar tumpukan dokumen di laur.

Baca Juga: Di Tengah Masa Pandemi Covid-19 Pangeran William Naik Kereta Kerajaan Keliling Inggris

Kejadian ini merupakan kerusuhan di akhir pekan yang kedua kalinya secara berturut-turut di Paris.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x