Sebelum Didistribusikan, Moderna Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 Kepada Anak Usia 12 hingga 17 Tahun

- 5 Desember 2020, 07:00 WIB
Ilustrasi vaksin: Pemerintah Indonesia dan para ahli serta peneliti telah berupaya mengembangkan vaksin merah putih produksi sendiri.
Ilustrasi vaksin: Pemerintah Indonesia dan para ahli serta peneliti telah berupaya mengembangkan vaksin merah putih produksi sendiri. /Pixabay.com/kfuhlert

PR MAJALENGKA – Awal minggu ini, Inggris menjadi negara pertama yang akan diberikan vaksin Covid-19 Pfizer.

Pemberiam vaksin diharapkan dapat mengakhiri pandemi karena saat ini kasus Covid-19 di dunia telah mencapai 65 juta orang yang terinfeksi dan hampir 1,5 juta orang telah meninggal dunia.

Dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari Aljazeera, Moderna adalah sebuah perusahaan Amerika yang mengatakan bahwa minggu ini akan memberikan vaksin untuk Amerika dan Eropa.

Baca Juga: 5 Zodiak yang Dikenal Bersahaja dan Tidak Sombong, Kira-kira Siapa Saja?

Moderna berencana untuk menguji efek vaksin pada anak-anak. Penelitiannya, akan mencakup pemberian dua dosis vaksin dalam 28 hari kepada 3.000 anak yang berusia 12 -17 tahun.

Setengah relawan akan diberikan dua suntikan vaksin Moderna dengan selang waktu empat minggu.

Dan setengahnya lagi mendapatkan suntikan air asin dengan plasebo.

Baca Juga: Terjadi Lonjakan Kasus, Puan Maharani Minta Pemerintah Evaluasi Stategis Penanganan Covid 19

Namun anak-anak di bawah 12 tahun dan ibu hamil tidak diberikan vaksin karena kurangnya data mengenai bagaimana pengaruhnya vaksin terhadap mereka.

Anak-anak memiliki sistem kekebalan yang lebih aktif dan dapat memiliki reaksi yang lebih kuat dibandingkan dengan orang dewasa.

Ini dapat memicu tubuh untuk bereaksi berlebihan terhadap vaksin dan menghasilkan respon peradangan.

Baca Juga: Berstatus Zona Merah Covid-19, Sejumlah Ruas Jalan di Bandung Ditutup Selama 14 Hari

Dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari Mirror.co.uk, Moderna akan melakukan pengujian di Idaho, Minnesota, New York, Oklahoma, Texas, dan Utah.

Pejabat federal mengatakan bahwa sangat penting vaksin tersebut diuji coba pada anak-anak sebelum didistribusikan secara luas tahun depan.

Vaksin Moderna, yang pengujian akhirnya menunjukkan memiliki kemanjuran melawan Covid-19 lebih dari 94 persen.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Sebut Pemerintah Masih Lakukan Moratorium Terhadap Pemekaran Daerah Baru

Sehingga diharapkan dapat disetujui untuk penggunaan darurat di Inggris oleh Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan dalam beberapa minggu ke depan.

“Dulu, pemberian vaksin DBD dan Respiratory Syncytial Virus pada anak-anak mengakibatkan timbulnya penyakit paling parah, jadi alih-alih melindungi, justru sebaliknya,”ujar Soumya Swaminathan, Kepala Ilmuan di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dikutip kembali dari Aljazeera.

Dalam pernyataan yang terpisah, Moderna berharap memiliki 20 juta dosis vaksin yang tersedia di Amerika Serikat pada akhir tahun ini.

Baca Juga: Hasil Tes Swab Negatif Setelah Bertemu Anies, Kapolda Metro: Positif Covid-19 Bukanlah Aib

Juga berharap memiliki 100 juta dan 125 juta dosis untuk dilakukan secara global pada kuartal pertama 2021, dengan 85-100 juta diantaranya tersedia di Amerika Serikat, dan 15-25 juta diluar Amerika.

Selain itu, dapat menghasilkan antara 500 juta hingga 1 miliar dosis vaksin sepanjang tahun 2021.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Mirror Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x