PR MAJALENGKA - Dalam kegiatan diplomasi batik terpadu yang pertama kali digelar KBRI Seoul, berhasil menarik banyak peminat.
Meskipun dilakukan secara daring, setidaknya ada sekitar 6.500 peminat yang hadir.
Kegiatan tersebut terdiri dari Batik Business Matchmaking, Batik Fashion and Talk show, dan Instagram live Batik Hunting.
Baca Juga: Aktivitas Kembali Meningkat, Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara Mulai 30 November 2020
Dengan mengangkat tema Buy batik, wear the art, respect the artist, acara ini berhasil meraih transaksi lebih dari Rp1 milyar, seperti dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Kemlu.go.id.
Dubes RI untuk Korea Selatan menyampaikan, pandemi Covid-19 telah berdampak pada pengusaha kecil, menengah dan mikro batik.
Turunnya omset para pengrajin perlu diminimalisir dengan upaya inovatif dan kreatif dari berbagai kalangan seperti promosi daring yang dilakukan KBRI Seoul.
Baca Juga: 6 Solusi Memperbaiki Kualitas Udara di Dalam Ruangan, Salah Satunya Memakai Tanaman
Di acara ini KBRI menggandeng Yayasan Batik Indonesia (YBI), dua desainer kenamaan, Novita Yunus dan Ai Syarif serta Puteri Indonesia 2020.