Ultimatum Berakhir, Utusan Afrika Terbang ke Ethiopia Untuk Memohon Perdamaian

- 27 November 2020, 13:01 WIB
Ilustrasi Pertempuran.*
Ilustrasi Pertempuran.* /pixabay.com/mohamed_hassan

Baca Juga: Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Korea Selatan Meningkat Tajam, Tertinggi Sejak Bulan Maret

Pasukan Tigrayan, yang bermusuhan dengan Eritrea selama beberapa dekade, telah menembakkan roket ke seberang perbatasan.

Kantor berita AMMA, yang dijalankan oleh otoritas di wilayah Amhara di Ethiopia yang mendukung Abiy menerangkan, lebih dari 10.000 "pasukan junta” Tigrayan telah "dihancurkan".

Namun tidak ada tanggapan dari pihak TPLF. Seorang diplomat senior yang terlibat dalam upaya perdamaian mengatakan, dia belum melihat bukti pertempuran dalam skala yang cukup besar untuk membunuh banyak pejuang itu.

Baca Juga: Harga Minyak Capai Level Tertinggi Sejak 8 Bulan Terakhir, Ternyata Ini Penyebabnya

Konflik tersebut membuat pemerintah pusat Ethiopia melawan TPLF, yang mendominasi negara itu selama beberapa dekade sampai Abiy mengambil alih kekuasaan dua tahun lalu.

Ethiopia adalah federasi dari 10 wilayah yang dijalankan oleh kelompok etnis yang terpisah.

Tigrayan membentuk sekitar 5 persen dari populasi namun memiliki pengaruh yang sangat besar sebagai kekuatan paling kuat dalam koalisi multi-etnis yang berkuasa dari 1991-2018.

Baca Juga: Jerman Perpanjang Kebijakan Lockdown sampai 20 Desember 2020

Tiga utusan Uni Afrika (AU), mantan presiden Joaquim Chissano dari Mozambik, Ellen Johnson Sirleaf dari Liberia dan Kgalema Motlanthe dari Afrika Selatan dijadwalkan berada di ibu kota Ethiopia pada hari Rabu 25 November 2020 untuk melakukan pertemuan.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x