Harga Minyak Capai Level Tertinggi Sejak 8 Bulan Terakhir, Ternyata Ini Penyebabnya

- 26 November 2020, 13:24 WIB
Ilustrasi pengeboran.*
Ilustrasi pengeboran.* /pexels/Zukiman Mohamad

Hal itu mengejutkan analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kenaikan 127 ribu barel.

Persediaan Cushing, Oklahoma yang merupakan titik pengiriman untuk WTI, turun 1,7 juta barel.

Baca Juga: Arkeolog Temukan 2 Fosil di bekas Letusan Gunung Vesuvius Kota Pompeii

“Ada drawdown yang lumayan di Cushing, jadi itu mendukung. Itu mungkin aspek yang paling bullish dari laporan ini,” tutur John Kilduff, partner di Again Capital LLC di New York.

Namun, kekhawatiran permintaan membatasi kenaikan harga karena permintaan bensin mingguan Amerika Serikat turun 128 ribu barel per hari, terendah sejak Juni 2020.

Pada hari Senin 23 November 2020, investor berharap mendapat dorongan karena AstraZeneca mengatakan vaksin covid-19 buatan mereka, bisa efektif hingga 90 persen.

Baca Juga: Merek Pakaian di Brazil Jon Cotre Hapus Iklan yang Menggunakan Gambar Lord Ganesh

“Harga minyak mentah diperdagangkan pada level tertinggi sejak awal Maret, didukung oleh sentimen pasar yang positif karena ada berita vaksin dan permintaan minyak yang kuat di Asia,” terang analis minyak UBS, Giovanni Staunovo.

“Kami mempertahankan prospek bullish kami untuk tahun depan, dan menargetkan Brent untuk mencapai 60 dolar Amerika Serikat per barel pada akhir 2021,” imbuhnya.

Melemahnya dolar Amerika Serikat juga didukung harga minyak, membuat minyak lebih murah untuk pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x