Stop Asian Hate Trending di Twitter , Ada Apa?

1 Maret 2021, 21:10 WIB
Ilustrasi. /pixabay.com/Tumisu

PR MAJALENGKA - Warganet kini ramai menyuarakan tagar Stop Asian Hate di Twitter. Ramainya cuitan warganet yang menyuarakan tagar tersebut sampai sampai membuat tagar "Stop Asian Hate" trending di Twitter.

Dilansir PikiranRakyat-Majalengka.com dari sanfrancisco.cbslocal.com, tagar tersebut merupakan respon dari gerakan nasional "They Can't Burn Uas All" di Amerika Serikat. Gerakan tersebut diprakarsai oleh rapper China Mac dan aktor Will Lex Ham.

China Mac dan Ham memulai gerakan di New York City setelah seorang nenek 89 tahun ditampar dan dibakar di Brooklyn pada Juli 2020. Serangan tersebut adalah satu dari sekian banyak serangan anti-Asia yang dliaporkan di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Penyebar Video Syur Mirip Artis GL Raup Untung Rp75 Juta, Punya Pengikut Cukup Banyak

“They Can't Burn Us All adalah persatuan, karena mereka bisa membakar salah satu dari kita jika kita sendiri," kata China Mac sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari sanfrancisco.cbslocal.com.

"mereka" yang maksud oleh China Mac ditujukkan bukan kepada orang tertentu, tetapi hanya
seseorang atau kelompok yang akan menyakiti orang Asia.

Stop AAPI dalam laporannya menuliskan, 2.600 insiden kebencian anti-Asia di seluruh Amerika. Seperempat dari insiden tersebut terjadi di San Fransisco.

Baca Juga: Bunuh Putrinya yang Berusia 22 Tahun, Sepasang Suami Istri di Malaysia Dijatuhi Hukuman Gantung

"Kemanapun kami pergi, orang Asia merasakan kecemasan dan ketakutan diserang," kata Ham

Kedua teman yang beralih menjadi aktivis tersebut berhenti menjalankan bisnis di Chinatown San Fransisco dan menyebarkan pesan mereka di jalan-jalan pada jumat malam.

"Kami tidak hanya mencoba menyatukan orang Asia, tetapi semua orang. Dan membangun jembatan antara komunitas kulit hitam, komunitas coklat, semua komunitas, dan berkumpul sebagai satu umat," sambungnya.

Baca Juga: Pemerintah Buka 1,3 Juta Formasi CPNS 2021, Berikut Rincian Lengkapnya

Sebelum di Fransisco, "They Can't Burn Us All" mengadakan pawai dan rapat umum di Los Angeles.

“Kami tidak dapat mengandalkan orang lain, kami tidak dapat mengandalkan sistem yang rusak ini untuk membantu kami, kami harus bersatu, dan benar-benar melakukannya sekarang,” kata China Mac.

Dewan Perwakilan Rakyat AS baru-baru ini mengeluarkan resolusi, yang didukung oleh Rep. Grace Meng, D-NY, untuk mengecam rasisme terhadap orang Amerika keturunan Asia yang telah melonjak setelah Covid-19.

Baca Juga: Kreatif, Sampah Kaleng Bekasi Ini Diubah Menjadi Miniatur Motor

Meskipun undang-undang tersebut memenangkan banyak dukungan Demokrat, 164 Republik menentangnya.

“Ini seharusnya tidak menjadi masalah partisan,” kata Cynthia Choi, Co Executive Director of Chinese for Affirmative Action.

"Kita semua harus mengutuk kebencian dalam segala bentuknya dan itu tentu saja merupakan bagian tak terpisahkan dari fakta bahwa orang Asia disalahkan atas virus corona," kata Chynthia menambahkan.

Baca Juga: Raih Dua Penghargaan, Nomadland Menjadi Film Terbaik Golden Globe Awards 2021

Sementara itu, warganet di twitter membagikan kisah tentang beberapa insiden yang terjadi belakangan ini.

Diantaranya, seorang kakek 84 tahun asal Thailand didorong ke trotoar ketika sedang jalan-jalan di San Fransisco. Kakek tersebut meninggal karena luka yang tak tertangani.

Kemudian di daerah Chinatown Oakland, seorang lelaki Asia 91 tahun di dorong ke tanah dengan kuat, diikuti dengan 2 korban lainnya.

Baca Juga: Ini Besaran Kuota Internet yang Akan Diterima oleh Siswa dari Kemendikbud pada Tahun 2021

Lalu di Manhattan, seorang lelaki 61 tahun asal Filipina, Noel Quintana diserang di Kereta Api Bawah Tanah Manhattan. Lelaki tersebut diserang dibagian wajah.

"Mau orang Asia mau orang barat, tidak ada bedanya, toh akan mati juga, terus apa yg harus dibanggakan, kita juga akan mati, bakalan dimakan ulat, terus kanpa harus saling menyakiti," tulis akun @WulanDa62110066 sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari Twitter.

Ramainya netizen menyuarakan "Stop Asian Hate" membuat tagar tersebut menempati posisi trending hingga berita ini dibuat.

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: sanfrancisco.cbslocal.com

Tags

Terkini

Terpopuler