Presiden Tiongkok Meminta Pasukan Militer Siap Bertempur Setelah India Membuat Keputusan Kontroversi

5 Desember 2020, 13:29 WIB
Presiden China Xi Jinping. /

PR MAJALENGKA - Tiongkok memberikan reaksi keras terhadap keputusan India yang melarang 43 lebih aplikasi seluler.

Jika di total, sudah ada 267 aplikasi yang dilarang sejak juni 2020.

Pada tanggal 25 November 2020, Rabu, Beijing menentang langkah tersebut, ketika dikatakan bahwa larangan tersebut sengaja diberlakukan dengan dalih keamanan nasional.

Baca Juga: Terkait Aksi di Papua Barat dan Sigi, Sulteng, Azis Syamsuddin Dorong Pemerintah Ambil Langkah Tegas

Dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari Eurasiantimes.com, Presiden Xi Jinping bertanya kepada PLA (Tentara) Tiongkok untuk memperkuat pelatihan dan kesiapsiagaan perang.

Selama pertemuan Komisi Militer Pusat, Xi memerintahkan PLA untuk bersiap-siap berperang dan meningkatkan kewaspadaan.

Xi Jinping mendesak militer untuk meningkatkan kemampuan tempur dan mempercepat pembangunan pasukan tempur baru.

Baca Juga: Siap-siap, Inilah Tanggal dan Detail Penghargaan Golden Disc ke-35

Dampak dari larangan tersebut, perusahaan Tiongkok telah mengalami kerugian besar, dengan proyeksi $6 miliar atau sekitar Rp84 triliun, hanya untuk satu perusahaan (ByteDance).

Selain itu, beberapa perusahaan China telah mulai memberhentikan tenaga kerja lokalnya di India.

Hal ini salah satu langkah yang dapat dikaitkan dengan keputusan New Delhi untuk membatasi penggunaan aplikasi Tiongkok.

Baca Juga: Khawatir Terjadi Longsor Susulan, Wakil Bupati Garut Meminta Warga Mengungsi ke Tempat Aman

Anak perusahaan Alibaba, UC Web, telah menutup layanannya di negara itu dan menyebabkan PHK di kantor Gurugram dan Mumbai.

Di sisi lain, perusahaan-perusahaan India menyambut baik larangan aplikasi tersebut. Karena pada dasarnya hal itu mendorong pesaing asing mereka keluar dari negara.

Menjadikan lingkungan yang lebih aman dan opurtunistik di dalam negeri.

Baca Juga: 7 Manfaat Mengoleskan Es di Wajah Setiap Hari, Salah Satunya Membantu Mengelupas Kulit

Tiongkok menegaskan kembali bahwa pendekatan India seperti itu adalah ‘diskriminatif’ dan merupakan pelanggaran aturan yang ditetapkan oleh organisasi perdagangan dunia (WTO).

Zhao Lijian, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan Kalau India sejak Juni telah memberlakukan pembatasan aplikasi smartphone Tiongkok dengan dalih kemanan nasional.

“Langkah-langkah ini melanggar prinsip pasar dan aturan WTO dan sangat merugikan hak dan kepentingan sah perusahaan Tiongkok. Tiongkok dengan tegas menolak,” ucap Zhao.

Baca Juga: Soal Visi Indonesia 2045, Menkominfo: Saat Ini Indonesia Menghadapi Tantangan-tantangan Besar

Tampaknya India berhasil memukul Tiongkok di tempat yang paling menyakitkan untuk melihat dominasi jangka pendek di bidang ekonomi.

Namun harus dipahami juga, pemerintah India perlu meningkatkan industri lokal untuk menyamai kehebatan manufaktur Tiongkok.

Bisa saja keputusan tersebut merugikan lingkungan bisnis negara dalam jangka panjang.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Eurasian Times

Tags

Terkini

Terpopuler