Network
PR MAJALENGKA - Mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia pada Kabinet Kerja, Ir. Arcandra Tahar, M.Sc., Ph.D ikut angkat bicara terkait alasan pemilik Tesla, Elon Musk lebih memilih membangun pabrik di India ketimbang di Indonesia.
Dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari akun Instagram pribadinya @arcandra.tahar, pria kelahiran 10 Oktober 1970 menuliskan setidaknya ada tiga alasan kebutuhan Tesla membangun manufacturing plant dan technology centre-nya di Silicon Valley.
Ketiga kebutuhan tersebut adalah teknologi chips yang mutakhir, sumber daya manusia yang sangat terampil di bidang IT dan engineering dan venture capitalist (pemodal) yang berani mendanai proyek start up yang beresiko tinggi.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 5 Manfaat dari Oat yang Jarang Diketahui Salah Satunya Menjaga Kualitas Tidur
Makanya, jika Tesla punya niat mengembangkan pusat teknologinya di luar Amerika Serikat (AS), mereka juga dipastikan akan mencari lokasi yang memiliki ekosistem mirip seperti Silicon Valley.
Arcandra Tahar menyebutkan dua kota di dunia yang ekosistemnya mendekati adalah Bangalore di India dan Tel Aviv di Israel.
Sebelum Tesla, beberapa perusahaan otomotif dunia, seperti General Motors, Mercedes-Benz, Bosch, Great Wall Motors, Delphi, Mahindra & Mahindra, Continental and Volvo telah lebih dulu membangun pabrik di Bangalore.
Baca Juga: Kronologi Oknum Polisi Bunuh 2 Perempuan di Sumatera Utara, Begini Motifnya
Ada juga sejumlah start-up dan perusahaan besar lainnya yang juga memilih mengambil manfaat dari ekosistem yang sudah terbangun di Bangalore.
Di Tel Aviv, Israel juga membuat kawasan ekosistem menyerupai Silicon Valley di California yang diberi nama Silicon Wadi.
Di sana ada Facebook, Intel, IBM, Oracle Corporation, Google, Microsoft, Hewlett-Packard, SAP, Philips, Cisco Systems, BMC Software dan Motorola yang tercatat mendirikan pusat teknologinya.
Baca Juga: Kemenperin Buka Pendaftaran Indonesian Food Innovation, Daftar Segera dan Raih Hadiah Puluhan Juta!
Makanya tak mengherankan, jika Tel Aviv menjadi salah satu kota tempat berkumpulnya talenta-talenta terbaik di bidang IT di dunia.
Daya tarik Bangalore dan Tel Aviv yang membuat investor kepincut berinvestasi karena kedua kota tersebut memiliki keunggulan di bidang SDM.
Perkembangan Teknologi IT dan masuknya para pemodal merupakan buah dari kerja keras para talenta yang berkualitas tinggi.
Baca Juga: Kemenperin Buka Pendaftaran Indonesian Food Innovation, Daftar Segera dan Raih Hadiah Puluhan Juta!
Pertanyaan berikutnya kenapa Tesla memilih Bangalore ketimbang Tel Aviv?
Arcandra Tahar belum mengetahui alasan pastinya, namun ia menduga ada beberapa alasan yang mendasari.
Pertama, di Bangalore, Tesla disebutnya tidak hanya mendapatkan ekosistem IT terbaik tapi juga bisa mendapatkan akses pasar yang sangat besar.
Baca Juga: Biasakan 4 Pola Hidup Ini untuk Menjaga Jantung Tetap Sehat di Hari Tua
India merupakan negara dengan jumlah penjualan mobil keempat terbesar di dunia setelah China, AS dan Jepang.
Kedua, pengeluaran untuk biaya tenaga kerja lebih murah. Biaya hidup di Bangalore juga lebih murah dibandingkan Tel Aviv dan Jakarta hampir tiga kali lipat perbedaanya.
Yel Aviv memang terkenal dengan biaya hidup yang tinggi, malah lebih tinggi dibandingkan Berlin, Sydney dan London.
Baca Juga: 5 Dampak Buruk Lewatkan Sarapan, Berisiko Diabetes Tipe 2 Salah Satunya
Lantas, bagaimana pengaruh dari network dari kedua bangsa ini?
Fakta menunjukkan kekuatan jaringan kedua kota tersebut sangat kuat. Terbukti dengan banyaknya orang Israel yang punya modal besar dan banyak CEO dibidang IT berkebangsaan India
Keputusan Tesla untuk memilih berinvestasi di India bisa menjadi pelajaran, bahwa saat ini seluruh negara di dunia tengah berlomba untuk menciptakan daya tarik yang bisa memikat investor.***
