1.712 Orang tua Merasa Kesulitan karena Anak Belajar di Rumah, Ahli Parenting Beri Saran

20 November 2020, 15:39 WIB
Ilustrasi belajar di rumah bersama orang tua. /Freepik / @reacool_studio

PR MAJALENGKA - Enam bulan lebih anak-anak Indonesia harus menaati kebijakan pemerintah untuk mengurangi dampak pandemi virus Covid- 19.

Ini menyebabkan sebagian besar sekolah di Indonesia harus menjalani belajar di rumah.

Dengan memanfaatkan teknologi belajar di rumah menjadi salah satu solusi di situasi seperti ini.

Baca Juga: Bergabung dengan S&P 500, Tesla Dominasi Daftar Indeks Nilai Pasar Mendekati 500 Miliar Dollar.

Dalam keadaan tersebut, orang tua akan berperan penting dalam mengawasi maupun membantu berjalanya efektifitas belajar di rumah.

Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari sahabatkeluarga.Kemdikbud.go.id, bahwa ada tiga masalah utama yang dihadapi orang tua dalam mendampingi anak selama belajar dari rumah (BDR) dimasa pandemi Covid-19.

Demikian salah satu hasil survei Tanoto Foundation terkait Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bersama 332 kepala sekolah, 1.368 guru, 2.218 siswa, dan 1.712 orang tua.

Baca Juga: Biden Salahkan Pemerintahan Trump Tak Beri Akses Informasi Selama Masa Transisi Antara Presiden

Tiga masalah itu adalah sebagai berikut seperti dikutip PR Majalengka dari Kemendikbud.go.id:

Pertama, sebanyak 56 persen orang tua (responden) mengaku kurang sabar menangani kemampuan dan konsentrasi anak yang duduk di bangku SD dan 34% orang tua yang anaknya duduk di bangku SMP.

Kedua, orang tua kesulitan menjelaskan materi pelajaran ke anak untuk SD atau MI (19%) dan SMP atau Mts (28%).

Ketiga, orang tua kesulitan memahami materi pelajaran anak untuk SD atau MI (15%) dan SMP atau Mts (24%).

Baca Juga: Tak Selalu Mulus, inilah 9 Rumor Paling Gila yang Menerpa BTS Selama Berkarier

Ahli parenting dari Wellness Counselling dan Education Center, Chyntia Pedjokerto, mengatakan, harus ada pengaturan ulang jadwal belajar anak di rumah.

“Jadwal ini sangat penting untuk menciptakan keseimbangan antara orang tua dan anak,” kata Chyntia.

Chyntia menambahkan, lewat jadwal belajar anak, orang tua juga dapat mengatur ruangan belajar yang nyaman selama anak di rumah, sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif.

Baca Juga: Kemenparekraf Berkolaborasi dengan BP2MI, Jadikan Pekerja Migran Sebagai Duta Pariwisata

Harus diingat PJJ biasanya menghabiskan waktu cukup lama, yakin dua atau tiga jam anak harus berhadapan dengan layar gawai, ini akan membuat mata sangat letih.

Selain itu, orang tua juga bisa menggantikan jadwal keluarga yang hilang, misalnya dengan memasak bersama atau melakukan kegiatan bersama di rumah untuk mengasah soft skill anak.

Dengan begitu, orang tua memiliki waktu berdiskusi dan mendengarkan masalah anak.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Sahabat Keluarga Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler