Hyundai dan Kia Menyetujui Denda Keselamatan Mobil Sebesar 210 Juta Dolar Amerika Serikat

28 November 2020, 13:49 WIB
Mobil Hyundai.* /pixabay.com/kagumedia

PR MAJALENGKA – Hyundai Motor Co dan Kia Motors Amerika Serikat (AS) menyetujui denda penalti perdata 210 juta dolar setelah regulator keselamatan mobil AS mengatakan, mereka gagal menarik 1,6 juta kendaraan karena masalah mesin.

Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Reuters, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) AS mengatakan, kedua pembuat mobil Korea tersebut setuju untuk menyetujui pesanan, setelah mereka mengakui secara tidak akurat melaporkan beberapa informasi kepada agensi mengenai penarikan tersebut.

Hyundai Motor Co menyetujui total denda perdata sebesar 140 juta dolar, termasuk pembayaran di muka sebesar 54 juta dolar.

Baca Juga: Mobil Plug-in Hybrid Disebut Hasilkan Karbon Dioksida Lebih Banyak Daripada di Iklannya

Kewajiban membayar 40 juta dolar untuk ukuran kinerja keselamatan dan tambahan denda ditangguhkan sebesar 46 juta dolar jika tidak memenuhi persyaratan.

Total denda perdata yang harus dibayar Kia sebesar 70 juta dolar, termasuk pembayaran di muka sebesar 27 juta dolar.

Persyaratan untuk membelanjakan 16 juta dolar untuk langkah-langkah keamanan tertentu, dan potensi denda yang ditangguhkan sebesar 27 juta dolar.

Baca Juga: Toyota Mulai Jual Mobil Listrik Baterai di Indonesia, Kamu Berminat Beli?

Deputi Administrator NHTSA James Owens mengatakan, penting bagi produsen mengenali urgensi tanggung jawab penarikan kembali keselamatan dan memberikan informasi yang tepat waktu dan jujur kepada agensi tentang semua masalah keselamatan.

Penyelesaian tersebut mencakup penarikan kembali pada tahun 2015 dan 2017 untuk masalah manufaktur yang dapat menyebabkan keausan bearing dan kerusakan mesin.

Sebagai bagian dari penyelesaian, Hyundai menginvestasikan 40 juta dolar untuk membangun laboratorium pengujian dan inspeksi lapangan keselamatan di Amerika Serikat.

Baca Juga: Nissan Tuntut Ganti Rugi 95 Juta Dolar Amerika Serikat Kepada Mantan CEO Carlos Ghosn

Selain itu, Hyundai juga menerapkan sistem TI baru untuk menganalisis data keselamatan dengan lebih baik.

Brian Latouf, Kepala Petugas Keselamatan, Hyundai Motor Amerika Utara mengatakan, pihaknya akan meningkatkan respon terhadap masalah keamanan.

"Kami mengambil tindakan segera untuk meningkatkan respons kami terhadap masalah keamanan potensial," katanya.

Baca Juga: BMW Luncurkan Mobil SUV Listrik untuk Melawan Tesla, 2022 Siap Mengaspal

Kia dalam sebuah penyataan membantah tuduhan tersebut, namun pihaknya setuju untuk menyelesaikan masalah tersebut dan menghindari perselisihan yang berlarut-larut dengan pemerintah.

Kia juga menambahkan, pihaknya telah setuju untuk merestrukturisasi dan mentransfer departemen yang bertanggung jawab atas penentuan penarikan kembali ke Amerika Serikat. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler