Peran Pemuka dan Tokoh Agama dalam Menangkal Berita Hoax jelang Pemilu 2024 Harus Diperkuat

- 4 Desember 2023, 21:03 WIB
Doa bersama 6 pemuka agama di Yayasan Harapan Kasih di Komplek Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung pada Kamis, 17 Agustus 2023(ilustrasi peran para pemuka agama dalam tangkal isu hoax dalam pemilu 2024).
Doa bersama 6 pemuka agama di Yayasan Harapan Kasih di Komplek Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung pada Kamis, 17 Agustus 2023(ilustrasi peran para pemuka agama dalam tangkal isu hoax dalam pemilu 2024). /Pikiran Rakyat/Mochamad Iqbal Maulud/

Kiai Said Asrori menekankan pentingnya pesta demokrasi yang damai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.

Dalam konteks pemilu, ia mengajak semua pihak untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi mulai dari kampanye hingga pemilihan dengan penuh tanggung jawab.

"Marilah pesta demokrasi 2024 nanti dan seluruh prosesnya mulai dari kampanye sampai pemilihan ini semua menjaga kekondusifan negara ini," ujarnya kepada NU Online di lantai 4 Kantor PBNU, seperti dikutip dari NU Online.

Dirinya menegaskan, pemilu bukanlah momen untuk merusak persatuan dan kesatuan negara, melainkan kesempatan untuk menunjukkan kematangan demokrasi.

Selain itu, semua pihak harus bekerja sesuai dengan aturan dan undang-undang yang berlaku.  

"Jangan sampai pemilu ini justru mengganggu, merusak, menjadi penyebab persatuan dan kesatuan negara yang kita cintai ini rusak. Siapa pun yang dipilih oleh warga, marilah dipilih dengan tanggung jawab, dengan akhlak, moral yang mulia. Bagi semua tim sukses, bekerja dengan baik sesuai aturan dan undang-undang," jelasnya.

Lebih lanjut ia berpesan, agar momentum kampanye tidak menjadi ajang saling mencaci-maki atau merendahkan pilihan yang lain.

Ia menegaskan, pemilu seharusnya menjadi momentum untuk memuji calon tanpa harus melibatkan unsur negatif.

Baca Juga: Sinopsis Film Adaptasi Serial Tahun 80-an ‘Rumah Masa Depan’ yang Akan Tayang 7 Desember 2023 di Bioskop

"Boleh memuji-muji siapapun yang menjadi pilihannya, tetapi tidak harus disertai dengan mencaci maki dan menghujat atau merendahkan pilihan yang lain. Jadi silahkan seluruh warga negara menyalurkan hak politiknya dengan benar dan penuh tanggung jawab,” tegas Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thullab, Wonosari, Tempuran, Magelang, Jawa Tengah itu. 

Halaman:

Editor: Rian S. Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah